Denpasar-fajarbali.com | Dengan pertimbangan adanya tren peningkatan jumlah kasus Covid-19 yang sebagian menimpa siswa dan guru, akhirnya pemerintah daerah di Bali mengeluarkan keputusan untuk menghentikan proses Pembelajaran Tatap Muka (PTM) secara penuh di semua jenjang pendidikan. Selanjutnya, pembelajaran kembali dilakukan secara daring (dalam jaringan).
Plt Kepada Dinas Kesehatan Provinsi Bali, I Made Rentin menjelaskan, adanya lonjakan kasus Covid-19 membuat PTM yang awalnya sudah dilakukan 100 persen di Bali kini kembali ditutup. Hal itu dikarenakan, jika di dalam satu sekolah ditemukan ada yang positif dengan jumlah angka tertentu bahkan ada yang belasan, maka Satgas Provinsi Bali sudah mengambil langkah cepat yakni untuk sementara PTM di-stop dan dilakukan pembelajaran jarak jauh secara daring.
Dalam upaya mencegah terjadinya lonjakan kasus Covid-19 yang semakin parah, Made Rentin berpesan kepada semua civitas akademika di sekolah, baik itu SMA/SMK, SMP, Sekolah Dasar termasuk PAUD dan TK untuk lebih mewaspadai kegiatan anak di sekolah. “Siswa sekolah lebih beresiko ketika mereka di bawah 6 tahun dan di usia tersebut mereka tentu belum dapat vaksinasi. Sementara yang sudah tervaksin tentu tingkat risikonya relatif rendah karena dia sudah memiliki kekebalan dalam tubuhnya,” terangnya, Selasa (8/2).