Limbah Ternak Babi di Desa Gubug Tabanan Diolah dengan Molase, Berdayakan Ibu Rumah Tangga

(Last Updated On: )
Pendampingan ibu-ibu rumah tangga di Desa Gubug, Kecamatan/Kabupaten Tabanan, dalam mengolah limbah ternak babi dengan molase.

TABANAN-fajarbali.com | Sektor peternakan menjadi salah satu andalan warga Desa Gubug, Kecamatan/Kabupaten Tabanan. Sebanyak 80 persen dari 1. 427 KK warganya memelihara ternak, khususnya babi. Namun cara pemeliharannya masih konvensional. Kondisi ini perlu mendapatkan perhatian agar memenuhi standar kesehatan lingkugan.

Faktor inilah yang mendorong Dosen Kesehatan Lingkungan (Kesling) dari Politeknik Kesehatan (Poltekkes) Kemenkes Denpasar, melakukan pengabdian kepada masyarakat untuk membangun kesadaran menjaga kesehatan lingkungan dalam beternak babi sebagai tambahan pemasukan keluarga.

Berdasarkan pengamatan awal para pengabdi, kandang babi warga terletak dekat dengan rumah atau di belakang rumah. Kemudian kotoran yang dihasilkan ada yang dibuang ke lobang (septic tank), dan ada juga yang dialirkan ke saluran irigasi.

“Permasalahannya limbah tidak dikelola dengan baik sehingga menimbulkan bau yang berdampak pada kenyamanan masyarakat. Salah satu untuk pengolahan limbah babi dapat menggunakanan molase,” kata Pengabdi Utama I Ketut Aryana, BE., SST., MSi., di sela pengabdian Sabtu (31/82024).

Dalam pengabdian ini, Aryana turut dibantu pengabdi anggota Ni Ketut Rusminingsih, SKM., M.Si, Anysiah Elly Yulianti, SKM., M.Kes., serta tiga orang mahasiswa. Ia menjelaskan, proses pengolahan limbah menggunakan molase bertujuan mengurangi dan menghilangkan bahan organik dan anorganik, amoniak, dan fosfat dengan bantuan mikroorganisme yang memiliki tahapan-tahapan khusus seperti pengolahan secara aerob, anaerob, dan fakultatif.

Pengolahan limbah secara biologi ini dapat dikatakan pula sebagai pengolahan air limbah dengan menggunakan mikroorganisme seperti protozoa dan bakteri untuk menguraikan senyawa organik dalam limbah menjadi senyawa sederhana.

Peran molasse dalam proses pengolahan limbah menggunakan molase adalah membantu memperbanyak jaringan mikroorganisme untuk mempercepat proses pengolahan. Mikroorganisme ini nanti akan membantu mengurangi warna dan bau busuk menyengat dari limbah tersebut, jadi bisa dikatakan molasses berfungsi sebagai bahan campuran dalam proses penyaringan atau filter cairan limbah sebelum dibuang ke suatu tempat.

“Hal ini bertujuan agar limbah yang dibuang tersebut tidak mencemari lingkungan baik melalui aliran air ataupun udara karena akan merusak lingkungan alam,” ungkapnya.

Sehingga pihaknya mengusung tema “Pendampingan Ibu Rumah Tangga dalam Pengolahan Limbah Ternak Babi dengan Molase di Desa Gubug, Tabanan”. Ibu rumah tangga sengaja disasar karena dominan beraktivitas di rumah. Selain itu, sebagian besar pemilik babi adalah ibu rumah tangga itu sendiri.

Pengabdian dilakukan Sabtu 31 Agustus 2024 dengan mengundang ibu-ibu rumah tangga yang berternak babi di rumahnya. Sebelum masuk ke sesi pemaparan materi, dilakukan pre test untuk mengukur pengetahuan dasar peserta terkait tema yang dibahas.

Hasilnya, 53,3 persen paham tentang molase. Kemudian dilakukan pemamparan tentang molase dengan memberikan booklet yang berisi uraian tentang molase, serta manfaatnya bagi ternak babi baik untuk meningkatkan penambahan berat dan limbahnya akan dapat mengurangi bau, serta molase dapat dibuat dengan mandiri di rumah.

Setelah itu dilakukan post test dengan hasil memuaskan, 92,1 persen. Setelah pemberian molase pada ternak bagi akan dilakukan pemantaun terhadap bau limbah sebulan kemudian, yaitu bau sebelum pemberian molase dan setelah pemberian molase.

Pengabdian ini mendapatkan dukungan penuh dari Pemerintah Desa Gubug. Kaur Umum mewakili Perbekel Gubug hadir langsung saat pengabdian. Atas nama masyarakat Gubug, pihaknya berterima kasih atas upaya pengabdi Poltekkes Kemenkes Denpasar yang peduli terhadap kondisi lingkungan Desa Gubug.

Kesehatan lingkungan secara otomatis akan berdampak pada kesehatan manusianya. Derajat kesehatan warga Gubug juga meningkat dan terdindar dari ancaman berbagai penyakit.

 

Next Post

Lulusan FST UNR Turut Membangun Negeri Menuju Indonesia Emas

Ming Sep 1 , 2024
“Ad Maiora Natus Sum”  yang berarti “Dilahirkan untuk al-hal yang lebih besar“ menjadi refleksi FST UNR dalam mencerdaskan para mahasiswa sebagai generasi penerus bangsa untuk menghidupi dan dihidupi di tempat kerja.
YUDISUIM2

Berita Lainnya