NEGARA-fajarbali.com | Guna mengembangkan potensi sumber daya unggulan daerah, Pemkab Jembrana melalui Badan Perencanaan Daerah, Penelitian dan Pembangunan (Bappeda Litbang) Jembrana melaksanakan Focus Group Discussion (FGD), di Kantor Bappeda Jembrana , Rabu (21/4/2021). Tentunya untuk pengembangan potensi sumber daya unggulan daerah melalui program destination branding Jembrana.
FDG tersebut dihadiri Wakil Bupati Jembrana, IGN Patriana Krisna didampingi Kepala Bappeda Litbang, Ketut Swijana. Peserta diskusi diikuti oleh seluruh kepala OPD Kabupaten Jembrana dan menghadirkan Direktur pemasaran Indonesia Creative Cities Network (ICCN) atau jejaring kota/kabupaten kreatif Indonesia, Ida Bagus Agung Gunartawa selaku pemapar program.
Wabup Patriana Krisna menyebutkan sejak otonomi daerah digulirkan, pemerintah daerah mendapatkan kewenangan kebijakan. Diharapkan pelaksanaan otonomi daerah dapat memaksimalkan pelayanan kepada masyarakat, mengakomodasi partisipasi masyarakat dan mendorong kemandirian daerah dalam penyusunan program pembangunan yang lebih sesuai dengan kebutuhan daerah.
Baca juga :
Karangasem Terima 70 Penggepeng dari Buleleng, Penggepeng Terjaring Operasi Dalam Semalam
Libur Lebaran Momen Yang Tepat untuk Tingkatkan Okupansi
Menurutnya, permasalahan ekonomi akibat dari pandemi masih menjadi permasalahan dan tantangan pembangunan yang menjadi prioritas penanganan. Untuk itu kepala OPD diharapkan memberikan atensi serius pada FGD yang dilaksanakan.
“Kepala OPD saya minta menyimak dan menganalisa pemaparan secara akurat sehingga nanti apa yang menjadi potensi unggulan dapat direalisasikan, interegasikan dan rencanakan secara akurat dan aktual,” papar Patriana.
Kepala Bappeda Litbang Jembrana Ketut Swijana menyampaikan potensi unggulan kabupaten harus dipetakan dan kemudian di peringkatkan untuk mendapatkan potensi yang menjadi skala prioritas untuk digali lebih jauh.
“Salah satu cara memetakan potensi daerah adalah melalui program destination branding untuk mengembangkan Jembrana sebagai sebuah destinasi penting melalui pengelolaan sumberdaya serta pengembangan produk yang bermuara pada tata kelola destinasi,” ujar Swijana. (prm)