Lebih Dekat dengan Sosok I Made Satria Calon Bupati Klungkung, Aktif Membantu Masyarakat Mulai dari Yadya hingga Aksi Sosial

Made Satria dan kegiatan sosialnya membantu masyarakat di Nusa Penida, Klungkung, dari pembangunan pura, perbaikan infrastruktur hingga mencarikan pekerjaan

Semarapura-fajarbali.com | Setelah ditetapkan sebagai Calon Bupati Klungkung satu-satunya dari PDI Perjuangan, nama I Made Satria kian mencuat. Banyak catatan dari masyarakat Klungkung, khususnya di Nusa Penida yang merupakan tanah kelahirannya terkait sepak terjang I Made Satria selama ini.

I Made Satria bersama adiknya I Ketut Lea Wijaya yang dikenal dengan Ketut Leo, rupanya selama belasan tahun telah aktif dalam kegiatan kemasyarakatan. Utamanya membantu pembangunan pura, membiayai yadnya, menata infrastruktur dan tentunya membantu kegiatan masyarakat di desa, hingga mencarikan lapangan pekerjaan.

Salah seorang warga, Jero Mangku Nyoman Patra, Pemangku di pura Arya Kutawaringin di Banjar Sental Kangin Desa Ped, Nusa Penida, menyampaikan pembangunan Pura Paibon Arya Kuta Waringin dibiayai sepenuhnya dari nol oleh I Made Satria dan adiknya Ketut Leo.

“Kami benar-benar terbantu, ada tokoh seperti ini memiliki keikhlasan untuk yadnya, bahkan kami tidak mengeluarkan dana sepeserpun dalam pembangunan ini, dari pembangun hingga upacaranya mereka berdua sepenuhnya yang membiayai,” kata Mangku Parta didampingi kelihan pura Putu Wididana, Minggu (29/9/2024).

Menurut Jero Mangku Nyoman Patra,
jiwa sosial Made Satria bersama adiknya layak diteruskan dan melebarkan sayapnya ke seluruh Klungkung. “Layak lah kalau beliau memimpin Klungkung, menjadi Bupati Klungkung bersama Tjokorda Gde Surya Putra yang notabene dari keluarga Puri yang masih sangat kental kami hormati juga sebagai warga Klungkung,” tambah Wididana.

Wididana mengatakan mengenal kedua tokoh ini sejak sebelum ada cita-cita menjadi anggota DPRD Klungkung yang kini diteruskan menuju kursi Bupati Klungkung. Loyalitasnya membantu masyarakat dengan bisnis properti yang sukses digeluti adiknya Ketut Leo, bisa membangun dan membantu masyarakat di Nusa Penida dan di Klungkung daratan.

Sementara Nyoman Sadru, salah seorang pengempon di Pura Sad Kahyangan Penida, bercerita menjadi saksi kerja keras kakak beradik ini, hingga selanjutnya didorong untuk maju ke DPRD Klungkung dan sukses pada periode 2019-2024 dan lolos lagi di Pileg 2024.

“Sejak awal Made Satria sudah membantu warga di Nusa Penida baik pembangunan, dan lapangan kerja. Hingga gayung bersambut keinginan masyarakat agar beliau maju menjadi Bupati Klungkung disetujui kami siap memenangkan, ratakan total,” ungkap Sadru.

Dengan sikap santun dan tulis ikhlas dalam membantu masyarakat selama ini, masyarakat menilai kepemimpinan I Made Satria dan Tjok Surya diyakini tidak akan ada korupsinya. Sehingga, kesejahteraan masyarakat Klungkung dan keseimbangan pembangunan akan terjamin selama pasangan yang mendapat nomor urut 2 ini menang.

Seperti warga Sebunibus, Nusa Penida Pande Wayan Guna Sesana (Yan Guna) menilai dari loyalitas kemasyarakat I Made Satria tercatat tidak pemilih orangnya asalkan minta bantuan pasti akan dibantu.

“Jika pak Made tidak bisa, diteruskan ke adiknya pak Ketut Leo, misalnya ada warga miskin anaknya sangat ulet dan minat menjadi polisi atau bekerja ke kapal pesiar keluarga inilah yang membantu, keluarga ini tidak perlu anggaran Negara dulu untuk dibagikan, tapi murni hasil keringat menjadi pengusaha yang tanpa segan dipotong untuk beryadnya,” jelas Yan Guna.

Jangankan meminta imbalan, kata Guna, bahkan para pencari kerja ini khususnya polisi dicarikan tempat kursus dan pelatihan agar saat tes benar-benar lulus dan itu sudah dibuktikan ratusan pencari kerja asal Nusa Penida dan Klungkung yang meminta tolong kepada Satria dan Leo.

Berbekal kepercayaan kuat warga Nusa Penida dan Klungkung umumnya membuat I Made Satria kian semangat dan optimis untuk bisa menang dalam Pilkada 2024 ini.

“Apa yang sudah dilandaskan pak Suwirta selama 10 tahun membangun Klungkung kami tingkatkan lagi dengan meningkatkan sumber daya manusianya (SDM) untuk lebih mumpuni untuk diajak bergabung membangun Klungkung kearah lebih baik kedepan,” kata Satria.

Menurut pria 52 tahun, kelahiran 18 April 1972 ini, SDM khususnya generasi muda didorong, digenjot maksimal baik bidang olahraga, perekonomian hingga intelektualnya agar bisa bersaing menjadi pribadi mandiri yang sukses, sehingga Klungkung di masa depan bisa jauh melambung ke atas dengan pemikiran maju untuk ikut membangun. W-019*