Lansia di Gianyar Diarahkan Kegiatan Produktif

“Lansia pada umumnya akan merasa bahagia bertemu dengan komunitasnya, sehingga program-program untuk ini perlu ditingkatkan,” harapnya. Diyakini dengan Lansia yang sehat maka keluarga tersebut akan nyaman bekerja atau beraktivitas di luar rumah.

 Save as PDF
(Last Updated On: 12/10/2022)
GIANYAR-fajarbali.com | Upaya untuk menjamin warga lanjut usia (+60 tahun) untuk pemenuhan kebutuhan dasar terus diupayakan. Dimana pemenuhan kebutuhan dasar ini memberikan permakanan secara rutin oleh Dinas Sosial Kabupaten Gianyar. Tercatat Lansia yang sebagai Penyandang Masalah Kesejahteraan Sosial (PMKS) atau disebut terlantar di Gianyar sebanyak 658 warga. 
Dikonfirmasi Sekdis Sosial Gianyar, Nurwidyaswanto, Rabu (12/10/2022) menyebutkan jumlah lansia yang terlantar di Gianyar relatif kecil di banding dengan kabupaten lain di Bali. Sedangkan lanjut usia yang tercatat di Gianyar termasuk lansia penyandang disabilitas tercatat 86.061 jiwa. “Tidak hanya Dinas Sosial saja yang menangani Lansia di Gianyar, beberapa dinas juga ikut terlibat, sehingga Lansia di Gianyar tergolong produktif dan aktif dalam kegiatan Lansia,” jelas Nurwidyaswanto. Sedangkan Lansia terlantar, dari Dinas Sosial sudah memberikan bantuan permakanan rutin. Termasuk adanya pemeriksaan kesehatan gratis secara berkala, semacam Posyandu Lansia. 
 
Ditanya apakah ada warga Gianyar yang mengajak orang tuanya ke Panti Jompo, Nurwidyaswanto menjelaskan kasusnya hanya satu atau dua warga pertahun. “Dinas Sosial hanya memfasilitasi, bila Lansia tersebut menghadapi masalah psikis, sosial dan tidak terpenuhi kebutuhan dasar, maka direkomendasikan ke panti jompo,” bebernya. Dijelaskan pula, aktifitas Lansia baik di desa dan perkotaan, secara aktif membentuk komunitas seperti komunitas yoga, senam sehat, senam jantung dan kegiatan lain yang membuat Lansia merasa betah. 
 
Anggota DPRD Gianyar, Dapil Tegalalang, Wayan Ekayana menjelaskan kegiatan Lansia di desa-desa sudah sangat marak dan produktif. Dikatakan Ekayana, dari program pemerintah sudah memberikan kegiatan rutin seperti olahraga senam sehat, yoga dan pemeriksaan kesehatan. “Sedangkan dalam lingkup desa adat, komunitas Lansia membentuk usaha tersendiri seperti menjual kebutuhan Upakara (banten) atau sebagai perkumpulan serati yang memenuhi kebutuhan Upakara dalam tingkat lokal,” jelas Ekayana. Di samping itu, kegiatan lain yang dilakukan Lansia seperti Tirtayatra dan kegiatan lain, yang membuat Lansia merasa berbahagia bersama komunitasnya. 
 
Ekayana juga berharap pemerintah terus mensuport kegiatan Lansia, sehingga para Lansia terus produktif dan memiliki kegiatan. “Lansia pada umumnya akan merasa bahagia bertemu dengan komunitasnya, sehingga program-program untuk ini perlu ditingkatkan,” harapnya. Diyakini dengan Lansia yang sehat maka keluarga tersebut akan nyaman bekerja atau beraktivitas di luar rumah.sar
 
 Save as PDF

Next Post

Curah Hujan Tinggi dan Angin Kencang Masih Berpotensi sampai Akhir Tahun

Rab Okt 12 , 2022
Guna mengantisipasi adanya kebencanaan, diharapkan warga bisa dengan mandiri menyiangi pohon perindang. "Bila cakupannya cukup berat dan berada di area publik, bisa mengajukan permohonan ke BPBD untuk melakukan pemangkasan," jelas Dibya Presasta.
IMG-20221010-WA0075-b04e86e8

Berita Lainnya