Kurir Sabu Setengah Kilogram Dibekuk di Depan Polsek Negara

Perburuan terhadap masuknya narkoba ke Bali gencar dilakukan Tim Opsnal Dit Resnarkoba Polda Bali dan Satgas Counter Transnational Organize Crime.

DENPASAR-fajarbali.com | Dalam sebuah penyergapan di depan Polsek Negara, Jembrana, Jumat (1/12/2017) 01.30 dinihari, tim gabungan menyita sabu sebanyak 563,80 gram tersimpan dibawah dashboard samping filter ac mobil Ertiga DK 1932 CH.

Barang haram senilai Rp 600 juta itu didatangkan seorang kurir narkoba, bernama Jerrico Roni (32) dari Surabaya, Jawa Timur, dengan mengendarai mobil Ertiga DK 1932 CH. Diduga kuat, sabu yang dikemas dalam 6 paket tersebut akan diedarkan pada malam tahun baru.

Menurut Wakil Direktur Reserse Narkoba Polda Bali, AKBP Sudjarwoko, keberhasilan menggagalkan penyelundupan sabu masuk ke Bali bermula informasi masuknya narkoba melalui Pelabuhan Gilimanuk. Tim gabungan kemudian bergerak cepat mendeteksi mobil tersebut dan menghadangnya di depan Polsek Negara, Jembrana, Jumat (1/12).

Selama satu jam membongkar bagian mobil Ertiga DK 1932 CH, akhirnya usaha petugas membuahkan hasil. Setelah dibongkar petugas menemukan sabu seberat 563,80 gram disembunyikan di bawah dashboard samping filter ac. “Sabu didatangkan dari Surabaya, Jawa Timur. Di mobil kami temukan sabu setengah kilogram di bawah dashboard disampingi filter ac mobil,” terangnya.

Ironinya, meski ditemukan sabu di dalam mobil, pemilik mobil, Jerrico Roni membantah memiliki sabu itu miliknya. Selama menjalani pemeriksaan, pria asal Pupuan Tabanan, tidak kooperatif.

“Tersangka berdalih mobil yang digunakan adalah pinjaman dari seseorang,” ungkap AKBP Sudjarwoko. Walau tidak mengakui perbuatannya, Jerrico ditetapkan sebagai tersangka berdasarkan hasil penyelidikan, interograsi awal dan pemeriksaan barang bukti serta gelar perkara.

Pihaknya mengklaim bahwa penetapan tersangka sudah berdasarkan pembuktian yang cukup tanpa harus menunggu pengakuan tersangka yang sejauh ini tidak kooperatif dalam pemeriksaan. “Dari keterangannya, dia mengaku berangkat ke Surabaya untuk berjalan-jalan seorang diri dengan mengendarai mobil itu. Pekerjaannya sebagai sopir pariwisata,” ucapnya.

Perwira asal Solo, Jawa Tengah ini menduga tersangka mencoba memanfaatkan situasi terkini Bali yang diguncang dengan bencana erupsi Gunung Agung dan penghujung tahun. Tersangka mengira kondisi tersebut bisa memecah konsentrasi para petugas kepolisian dalam menjaga pintu keluar-masuk Bali.

“Pelaku merasa petugas banyak berkonsentrasi dalam penanganan Gunung Agung dan persiapan Natal dan Tahun Baru, dirasa kurang ketat penjagaan pelabuhan. Tapi nyatanya, kami mampu menggagalkannya,” bebernya. AKBP Sudjarwoko menerangkan setelah diperiksa, Jerrico mengaku disuruh oleh seorang Bandar yang masuk dicari keberadaannya diduga kuat jaringan Lapas Kerobokan. (hen)