(ki-ka): Ristiyanto Eko Wibowo dan Martynas Grigas, memberikan keterangan pers.
MANGUPURA-fajarbali.com | Penyedia jasa perawatan, perbaikan, dan overhaul (MRO) pesawat udara FL Technics Indonesia bekerja sama dengan Angkasa Pura Property (APP) membuka bengkel pesawat udara di hanggar Bandara Internasional I Gusti Ngurah Rai, Badung, Kamis (28/11/2024).
Direktur Utama PT APP, Ristiyanto Eko Wibowo, kepada awak media mengatakan, kehadiran fasilitas MRO itu mempercepat proses perawatan pesawat, mengurangi ketergantungan pada layanan luar negeri, serta memberikan dampak positif bagi maskapai penerbangan yang beroperasi di Indonesia.
Dengan kata lain, fasilitas tersebut bisa menggarap potensi pasar MRO dan menjadi pusat untuk wilayah Asia Pasifik dan Australia. Hal ini seiring dengan banyaknya maskapai penerbangan internasional dari kawasan itu yang melayani rute Bali.
“Kami juga berharap memberikan manfaat bagi perekonomian lokal dengan menciptakan lapangan kerja,” kata dia.
Ristiyanto berpandangan, bahwa Bandara Bali [I Gusti Ngurah Rai-red), sudah dikenal sebagai salah satu destinasi dan ini menjadi hub penerbangan ke Australia, Hong Kong dan lainnya.
Sehingga fasilitas MRO ini, menurutnya, bagian dari ekosistem aviasi yang sudah selayaknya ada di Bandara Ngurah Rai, melayani “A sampai Z” kebutuhan aviasi.
Pada kesempatan yang sama, Presiden Direktur FL Technics Indonesia Martynas Grigas mengungkapkan, bengkel pesawat udara yang dibangun dalam kurun waktu satu tahun itu mengadopsi teknologi ramah lingkungan.
Fasilitas tersebut, kata Martynas, merupakan ekspansi terbaru yang dirancang untuk meningkatkan kapabilitas kami dalam melayani industri penerbangan.
Adapun adopsi teknologi ramah lingkungan, papar dia, di antaranya mototok spacer 8600 NG yang merupakan mesin towbarless aircraft pushback tug tanpa emisi.
“Mesin itu digunakan untuk pemindahan pesawat derek dan dorong (towing dan pushback) dengan presisi tinggi,” jelas dia.
Mototok Spacer 8600 NG menggunakan motor listrik AC 96V, dengan pengisian baterai hanya dalam tiga jam, mendukung hingga 30 kali pushback per pengisian.
Mesin itu memiliki daya dorong maksimal 105 ton dan kapasitas beban roda depan hingga 11 ton sehingga cocok digunakan untuk pesawat jenis Airbus A320 dan Boeing 737. Alat itu juga dilengkapi sistem kontrol jarak jauh, tampilan terintegrasi, pemantauan kinerja berbasis internet (interface IoT), serta proteksi terhadap kesalahan operasional.
Dengan demikian memungkinkan tim dapat bekerja lebih mudah, presisi dan efektif. Fasilitas perawatan, perbaikan, dan pemeriksaan (MRO) pesawat udara itu berdiri di atas lahan seluas 17.000 meter persegi.
Di areal tersebut mampu menampung perawatan enam pesawat berbadan sedang sekaligus, dengan fokus utama melayani jenis Boeing dan Airbus. Hangar itu dapat memberikan layanan cepat terhadap kebutuhan perbaikan pesawat yang mengalami gangguan teknis mendadak, sehingga dapat meminimalkan waktu pesawat gagal beroperasi.
Pembukaan layanan itu dirangkai dengan gala diner, atraksi budaya, konser musik, hingga pemberian penghargaan bagi puluhan karyawan dengan dedikasi tinggi.