KPU Klungkung Upayakan Sistem Jemput Bola

“TPS buka dari jam 07.00-13.00 Wita. Nanti kalau di jam 12.00 Wita itu salah seorng KPPS bisa jemput bola, maka kami akan lakukan sistem jemput bola. Namun, sebelumnya harus ada laporan dari pihak keluarga,” ujarnya seraya berharap upaya tersebut dapat meningkatkan partisipasi pemilih disabilitas di Kabupaten Klungkung saat pilkada nanti.

(Last Updated On: )


Ketut Sudiana

SEMARAPURA-fajarbali.com

Jelang pemilihan kepala daerah (Pilkada) 2024, Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kabupaten Klungkung mulai mengebut pencermatan Daftar Penduduk Potensial Pemilih Pemilihan (DP4). Salah satu pemilih potensial yang mendapat atensi tingga adalah pemilih disabilitas. Mengingat tingkat partisipasi pemilih disabilitas di Kabupaten Klungkung masih sangat rendah.

Ketua KPU Kabupaten Klungkung I Ketut Sudiana, Senin (29/7) menyampaikan, mengacu pada data pemilihan legislatif (Pileg) dan pemilihan presiden (Pilpres) yang berlangsung bulan Februari 2024 lalu, angka partisipasi pemilih disabilitas di bawah 1 persen. Angka ini tergolong dalam kategori sangat rendah. Seolah tak ingin mengulang capaian tersebut, maka untuk pemilihan kepala daerah (Pilkada) bulan November 2024 mendatang, KPU telah menyusun sejumlah antisipasi. Salah satunya, pada Rabu (31/7) besok, KPU akan menggelar sosialisasi dengan melibatkan para penyandang disabilitas.

“Tanggal 31 Juli kami akan lakukan sosialisasi dengan melibatkan disabilitas. Tujuannya memastikan agar mereka terdaftar dulu TPS mana mereka terdata. Memastikan siapa dan berapa sehingga kami bisa menentukan langkah selanjutnya,” ujarnya.

Lebih lanjut Sudiana menyampaikan, potensi pemilih disabilitas di Kabupaten Klungkung cukup banyak. Dalam DP4 jumlah pemilih disabilitas mencapai 837 orang. Terdiri atas disabilitas fisik 312 orang, disabilitas intelektual 86 orang, disabilitas mental 181 orang, disabilitas wicara 165 orang, tuna rungu 36 orang, dan tuna netra 57 orang. Melihat potensi pemilih yang cukup tinggi tersebut, maka Sudiana mengatakan akan mengupayakan sistem jemput bola di saat hari pemungutan suara. “TPS buka dari jam 07.00-13.00 Wita. Nanti kalau di jam 12.00 Wita itu salah seorng KPPS bisa jemput bola, maka kami akan lakukan sistem jemput bola. Namun, sebelumnya harus ada laporan dari pihak keluarga,” ujarnya seraya berharap upaya tersebut dapat meningkatkan partisipasi pemilih disabilitas di Kabupaten Klungkung saat pilkada nanti.

Sebelumnya, potensi pemilih disabilitas ini sempat mendapat sorotan dari Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) Kabupaten Klungkung. Anggota Bawaslu Klungkung Ida Ayu Widhiyanthy mengatakan, hak pilih disabilitas sangat rawan digunakan oleh orang lain. Apalagi berkaca dari angka partisipasi disabilitas yang sangat rendah. Oleh karena itu, Bawaslu terus mengingatkan KPU sebagai penyelenggara pemilu agar senantiasa memfasilitasi TPS ramah disabilitas. “Di Bali tempat pemilihan biasanya di balai banjar. Nah, kalau ada disabilitas yang pakai kursi roda, tongkat, bagaimana nanti mekanismenya? Jadi kami harap KPU memfasilitasi penyandang disabilitas,” ungkapnya. (diah)

Next Post

Bupati Harapkan Desa Menjadi Filter Pertama Dalam Pengurusan Dokumen Administrasi Para Pekerja Migran

Sel Jul 30 , 2024
(Last Updated On: ) Pembukaan peningkatan Perlindungan dan Kompetensi Calon Pekerja Migran Indonesia (CPMI) AMLAPURA-FAJARBALI.COM | Sebagai upaya memberikan perlindungan terhadap para Pekerja Migran Indonesia (PMI), bupati Karangasem, I Gede Dana berharap pemerintah di Desa menjadi filter terdepan dalam kepengurusan dokumen administrasi serta terus melakukan pemantauan keberangkatan da kepulangan PMI. […]
Foto berita Karangasem- bupati saat  Pembukaan peningkatan Perlindungan dan Kompetensi Calon Pekerja Migran Indonesia (CPMI)

Berita Lainnya