https://www.traditionrolex.com/27 Komisi IV DPRD Bali Berpandangan Vaksin AztraZaneca Tak Perlu Dihentikan - FAJAR BALI
 

Komisi IV DPRD Bali Berpandangan Vaksin AztraZaneca Tak Perlu Dihentikan

(Last Updated On: 17/04/2022)

DENPASAR-fajarbali.com | Sebelumnya beredar kabar bahwa seorang pria di DKI Jakarta meninggal dunia usai disuntik Vaksin AstraZaneca. Menyikapi hal itu, Pemerintah melalui Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) langsung mengambil langkah dengan mengeluarkan surat penghentian sementara distribusi dan penggunaan vaksin tersebut. Pasalnya, tengah dilakukan investigasi dan pengujian.

 

Menyikapi hal itu, DPRD Bali angkat bicara. Ketua Komisi IV DPRD Bali I Gusti Putu Budiarta menyatakan, sangat dilematis bagi Bali apabila vaksin dihentikan. Mengingat Bali saat ini tengah gencar melakukan penanganan Covid-19.

“Itu dia, yang namanya sebuah proses yang dilematis. Di satu sisi kita butuh, di satu pihak ada dalam proses vaksinasi itu yang agak berdampak itu,” katanya, Minggu (16/05/2021).

Baca Juga :
Sebanyak 253 Napi di Bangli Terima Remisi Idul Fitri
Perbekel Purwakerthi Berharap Perhatian Infrastruktur Jalur Amed-Seraya Sebagai Penunjang Pariwisata

Menurutnya, adanya kabar meninggalnya seorang pria usai disuntik vaksin tak membuat serta merta proses vaksinasi menggunakan Vaksin AstraZaneca dihentikan begitu saja. Hal tersebut justru akan menjadi kerugian bagi Bali. Apalagi, sampai saat ini di Bali tidak ada Kejadian Ikutan Pasca-Imunisasi (KIPI) usai proses vaksinasi tersebut.

“Jadi kalau kita suruh menghentikan melalui Dinas Kesehatannya, jelas kita yang rugi. Sedangkan di satu sisi Bali kan tidak ada persoalan apa, tidak ada yang berlebihan,” tandasnya.

Kata Gung Budiarta, saat ini dinilai masih belum perlu melakukan penghentian proses vaksinasi. Terlebih masyarakat sangat membutuhkan dan antusias untuk divaksin. “Sehingga menurut saya, kalau memang tidak ada, biarkan saja prosesnya berjalan secara alami. Kebutuhan masyarakat biar segera divaksinasi biar segera dilaksanakan, biar cepat,” ujarnya.

Komisi IV DPRD Bali menambahkan, Bali kini tengah mempersiapkan untuk membuka pariwisata mancanegara. Hal ini dilakukan untuk membangkitkan sektor pariwisata Bali yang ‘mati suri’ akibat Pandemi Covid-19. Imbasnya, perekonomian Bali sangat terpuruk bahkan sampai minus.

“Karena kita kan daerah pariwisata. Kita ingin cepat membuka Bali untuk sebagai daerah tujuan wisata, biar tidak berlama-lama,” terangnya.

Mengenai Vaksin AstraZaneca, pihaknya enggan memberikan komentar apakah perlu diganti dengan merk lain. Yang jelas, sampai saat ini tidak ada kejadian KIPI yang membahayakan di Bali. Ia lebih memilih untuk memberikan rekomendasi untuk melanjutkan penggunaan vaksin Astrazeneca tersebut.

“Kalau kita sih, yang wajar-wajar saja, sepanjang tidak ada persoalan di daerah jalan aja vaksinasinya. Apakah Sinovac, Astrazeneca gitu,” tegasnya.

Terakhir, Komisi IV DPRD menghimbau kepada masyarakat agar tidak khawatir dan panik terhadap kabar-kabar tersebut. Ia mengajak semua pihak untuk ikut mensukseskan program vaksinasi yang dilakukan oleh pemerintah agar Pandemi segera berakhir.

“Saya lihat, saya pantau tidak ada masalah di Bali, jalankan saja. Mungkin saja satu atau dua orang kena. Jadi jangan digebyah uyah begitu. Kita nggak ingin lama-lama pandemi ini, biar cepat selesai,” pungkasnya. (her)

 Save as PDF

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Next Post

Ketua MPR RI Puji Nilai-Nilai Pluralisme di Jembrana Terjalin Baik

Sel Mei 18 , 2021
Dibaca: 25 (Last Updated On: 17/04/2022)NEGARA – fajarbali .com | Ketua MPR RI, Bambang Soesatyo memuji nilai-nilai pluralisme di Jembrana yang terjalin dengan baik. Masyarakat Jembrana yang disebutnya heterogen selama ini  menjunjung tinggi perbedaan dengan tiap agama bisa hidup berdampingan.  Save as PDF

Berita Lainnya