AMLAPURA – fajarbali.com | Petani udang di wilayah Karangasem saat ini cukup kesulitan pasarkan hasil produksi udangnya. Hal itu sebagai dampak dari merosotnya perekonomian lantaran pandemi global covid-19. Sebelumnya Covid-19 melanda, petani udang memasarkan hasil produksinya ke hotel-hotel.
Salah seorang petani udang dilingkungan Peladung Celagi, Kelurahan Padangkerta, Gusti Putu Lingga, Kamis (18/6/2020),mengakui, tutupnya pariwisata sebagai dampak pandemi covid-19 pengaruhnya sangat besar bagi petani udang seperti dirinya. Karena, hasil panen udang selama ini lebih banyak di pasarkan ke hotel-hotel yang ada di Bali. “Sekarang pasca pariwisata di tutup untuk wisatawan cukup sulit memasarkan produksi,” ujarnya.
Pihaknya pun mengaku cukup bingung memasarkan panen udang saat ini. Pengepul yang biasanya mengambil untuk dibawa ke hotel-hotel saat ini juga tidak bisa berbuat banyak. Terpaksa, para petani begitu mau panen udang di jual ke warga untuk menutup kerugian yang lebih besar. “Rata-rata petani sekarang dijual ke warga, kalau dibiarkan malah ruginya tambah besar,” ujarnya lagi.
Putu Lingga mengatakan, udang baru bisa di panen saat usainya sekitar 7 sampai 8 bulan. Saat ini saja, katanya, dirinya memiliki sekitar 70 sampai 80 ribu bibit udang. Pihaknya sangat berharap,kondisi ini segera berakhir sehingga perekonomian membaik. Terutama, sektor pariwisata yang dulu menyerap produksi udang milik petani. “Harapanya segera pulih, karena kami sangat tergantung dari hotel yang menampung produksi udang kami,” ujarnya lagi.(bud).