“Keluarga Berkualitas Menuju Indonesia Emas”, Peringatan Harganas di Kabupaten Badung

Berdasarkan hasil Intervensi Serentak Pencegahan Stunting (ISPS) Bulan Juni 2024 yang lalu, prevalensi stunting di Kabupaten Badung menjadi 1,8%.

(Last Updated On: )
Puncak Peringatan Hari Keluarga Nasional (Harganas) ke-31 di Kabupaten Badung Tahun 2024, berlangsung di Ruangan Kertha Gosana, Puspem Badung, pada Jumat, (16/8/2024).

MANGUPURA-fajarbali.com | Puncak Peringatan Hari Keluarga Nasional (Harganas) ke-31 di Kabupaten Badung Tahun 2024, berlangsung di Ruangan Kertha Gosana, Puspem Badung, pada Jumat, (16/8/2024).

Peringatan hari keluarga tahun ini mengambil tema “Keluarga Berkualitas Menuju Indonesia Emas”. Wakil Bupati Badung I Ketut Suiasa hadir pada kesempatan itu.

Turut hadir mendampingi Wabup, Forum Komunikasi Perangkat Daerah (Forkompinda) Badung, Kepala Dinas Pengendalian Penduduk, Keluarga Berencana, Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (P2KBP3A) Badung I Nyoman Gunarta, dan para remaja dari Forum GenRe Kabupaten Badung.

Pada kesempatan ini juga Wabup Ketut Suiasa didampingi oleh Kepala BKKBN Provinsi Bali Sarles Brabar dan Kepala Dinas P2KBP3A Badung I Nyoman Gunarta menyerahkan piagam penghargaan dan hadiah untuk para pemenang lomba serangkaian Hari Keluarga Nasional ini.

Adapun perlombaan tersebut diantaranya, Lomba Keluarga Berencana Lestari kategori 20 Tahun, Lomba Penyuluh Keluarga Berencana, Lomba Petugas Lapangan Keluarga Berencana dan Lomba Institusi Masyarakat Pedesaan.

Wabup Suiasa dalam sambutannya menyampaikan bahwa keluarga merupakan kunci dari hidup yang bahagia dan keluarga merupakan fundamen yang menjadi penentu segala-galanya.

Dijelaskan juga keluarga itulah yang merupakan miniatur kehidupan bermasyarakat, tidak ada masyarakat yang baik dan maju, tidak ada bernegara yang baik dan maju jika miniaturnya rusak, jika keluarga itu rusak, jika keluarga itu rapuh.

“Tidak mungkin bisa dibilang memperkuat rasa persatuan dan kesatuan bangsa, sangat mungkin dilakukan jika keluarga itu bersatu. Nilai-nilai kebangsaan itu ada di dalam keluarga, kita disuruh membangun nilai demokrasi, kita disuruh membangun karakter bangsa, karakter itu harus dibangun di dalam keluarga. kita disuruh membangun pertemanan nasional, itu juga harus dilakukan di keluarga. maka arti keluarga adalah fundamen inti,” ucap Suiasa.

Kepala Perwakilan BKKBN Provinsi Bali Sarles Brabar dalam sambutannya menyampaikan apresiasi kepada Pemerintah Kabupaten Badung karena telah bekerja keras dalam menurunkan angka Stunting yang ada di Kabupaten Badung. Dijelaskan pula kedepannya agar tetap berupaya guna menjaga angka Stunting tetap rendah di Kabupaten Badung.

“Hari keluarga Nasional ini, merupakan suatu momentum atau pengingat untuk bapak ibu sekalian bahwa keluarga memiliki harinya sendiri. Dimana hari keluarga ini seharusnya dirayakan dengan rasa bahagia dan penuh syukur, karena dalam keluarga tumbuh generasi-generasi penerus bangsa kita kedepannya,” ujar Sarles Brabar.

Menurut dia, Indonesia telah mengalami tren penurunan stunting yang cukup signifikan dari tahun ke tahun, namun pada tahun 2023 yang lalu penurunannya hanya mencapai 0,1% yaitu 21,5%.

“Angka ini masih berada diatas ambang batas standar WHO 20% dan masih terkategori darurat stunting,” ungkap Sarles Brabar.

Tingginya angka prevalensi stunting secara nasional ditengarai karena kurangnya intervensi pada sasaran prioritas calon pengantin, ibu hamil, ibu pascasalin dan anak berusia dibawah 2 tahun.

Diperlukan kinerja ekstra untuk mencapai target 14% di akhir Tahun 2024 ini terutama pada sasaran super prioritas Ibu Hamil, Ibu Pascasalin dan anak berumur dibawah 2 tahun.

Provinsi Bali sendiri merupakan Provinsi dengan capaian prevalensi stunting terendah sebesar 7,2%. Di sisi lain terdapat beberapa Kabupaten/Kota yang  mengalami peningkatan seperti Kota Denpasar dan Kabupaten Bangli.

Namun capaian ini hendaknya tidak membuat kita terlena dan sebaliknya agar lebih diintensifkan Bali menuju zero stunting.

Kabupaten Badung sendiri berhasil menjadi Kabupaten dengan prevalensi stunting terendah bersama dengan Kabupaten Klungkung dengan capaian prevalensi stunting sebesar 4,9%.

Berdasarkan hasil Intervensi Serentak Pencegahan Stunting (ISPS) Bulan Juni 2024 yang lalu, prevalensi stunting di Kabupaten Badung menjadi 1,8%.

“Capaian ini tentunya menjadi cerminan konvergensi percepatan penurunan stunting yang sudah terlaksana dengan sangat baik di Kabupaten Badung, baik di tingkat Kabupaten, Kecamatan sampai ke tingkat Desa,” pungkasnya.

 

Next Post

Seminar Guest Lecture Series at The Post Graduate Program, Prodi S2 Sistem Informasi ITB STIKOM Bali Hadirkan Pakar Kemananan Siber Singapura

Sab Agu 17 , 2024
Dr. Florian, seorang ahli di bidang keamanan siber, membawakan materi yang mendalam mengenai pentingnya sistem deteksi intrusi jaringan dan penggunaan honeypots sebagai strategi keamanan yang efektif. Topik ini sangat relevan dalam era digital yang penuh dengan ancaman siber yang semakin kompleks dan canggih.
guest

Berita Lainnya