BANGLI – fajarbali.com | Sebanyak 40 Pekerja Migran Indonesia (PMI) asal Bangli, kembali tiba di Bali. Namun lantaran belum mempunyai tempat yang representative untuk menampung dan melakukan karantina, Pemkab Bangli akhirnya memindahkan lokasinya ke wilayah Kuta, Badung, Kamis (16/04/2020). Bahkan, 29 PMI yang sebelumnya telah tiba dan dilakukan karantina di Klinik Pratama br. Petak, Bebalang pada Rabu (15/04/2020), kini juga turut dipindahkan menjadi satu ke wilayah Badung.
Kepala Dinas Perhubungan Kabupaten Bangli, I Gede Redika, saat dikonfirmasi membenarkan adanya kedatangan kembali sebanyak 40 PMI asal Bangli. “Mereka telah kita ajak ke rumah singgah di wilayah Kuta, Badung untuk menjalani karantina. Pertimbangannya,kita di Bangli belum mempunyai tempat representative untuk tempat karantina. Terlebih setiap hari ada peningkatan penambahan kedatangan PMI ini,” ungkapnya saat dihubungi via telephon, Kamis (16/4/2020).
Sesuai SOP penanganan Covid-19, karantina akan dilakukan selama 14 hari. Sementara RSJ dan SKB Kayuambua yang rencananya akan dipergunakan lokasi penampungan dinilai masih kurang representative. “Untuk di SKB belum representative, masih perlu perbaikan. Belum ada MCK juga. Banyak pertimbangan pemerintah memindahkan itu, sementara kebutuhan saat ini sangat mendesak karena kedatangan PMI masih terus terjadi,” jelasnya.
Disebutkan di SKB Kayuambua dengan kondisi saat ini hanya bisa menampung sebanyak 50 orang.Selain itu, dari suhu dan kelembaban di wilayah SKB Kayuambua dinilai kurang sehat. Karena itu, untuk kedatangan PMI asal Bangli selanjutnya, direncanakan juga akan ditampung sementara di wilayah Badung. “Lokasi karantina di sini (Badung-red), memang dikhususkan untuk PMI asal Bangli. Daya tampungnya, mencapai 160 orang,” jelasnya.
Sementara saat ini, baru terisi sebanyak 40 orang PMI yang baru tiba dan ditambah 29 orang yang sebelumnya sempat dikarantina di Klinik Pratama, Bebalang, Bangli. “Untuk 29 PMI yang sebelumnya di Klinik Pratama juga dipindahkan ke Badung. Supaya tidak ada protes, agar tidak terjadi kasus seperti di Karangasem. Kasihan warga kita,” pungkas Gede Redika sembari mengaku masih stanby di lokasi penampungan PMI asal Bangli tersebut di wilayah Badung. (arw)