GIANYAR-fajarbali.com | Kebun Raya Gianyar atau yang sering disebut Kebun Raya Pilan terus dikembangkan sebagai tempat wisata dan tempat penelitian flora yang ada di kawasan tersebut. KRG dengan luas lebih dari 6,5 hektar ini termasuk hutan desa milik desa yang keseluruhannya mencapai 40 hektar berada di Desa Pilan, Kecamatan Payangan.
Kepala DLH Gianyar, Ni Made Mirnawati menyebut pengelolaan KRG ada di bawah UPT KRG yang melakukan perawatan, menjaga dan mendampingi bila ada mahasiswa atau akademisi yang melakukan penelitian.
“Sekarang kondisinya sudah semakin tertata, namun ekosistem dalam hutan tetap dibiarkan apa adanya,” jelas Made Mirnawati.
Baca Juga :
5 Hal Wajib Dipunyai Smartphone Anak Muda
Ericsson Dinobatkan Sebagai Pemimpin dalam Frost Radar™: Global 5G Network Infrastructure Market, 2020
Kendati kondisi alamiah dibiarkan alami, namun ada jalan setapak yang tersedia bila ada warga yang ingin menikmati hawa hutan alami. Disebutkannya, di KRG terdapat 163 jenis anggrek dan 165 jenis tanaman lain.
“Ada sekitar 300 lebih koleksi tanaman, baik yang merambat, pohon, perdu dan jenis tanaman lain,” ungkapnya.
Walau demikian, di dalam KRG dipastikan masih ada jenis tanaman yang belum masuk data koleksi.
“Saya kira masih ada jenis tanaman yang belum masuk koleksi, mengingat luas dan masih alaminya kondisi KRG,” ungkapnya.
Sedangkan untuk penikmat alam, tersedia jalan setapak untuk berkeliling menikmati hawa hutan. Untuk pengelolaan, UPT KRG dikawal oleh 20 tenaga dari berbagai disiplin ilmu. Diakui untuk kunjungan wisata baik domestik masih rendah, rata-rata 200 wisatawan lokal pertahunnya. Sedangkan untuk penelitian, ada beberapa akademisi, baik mahasiswa dan dosen yang melakukan penelitian.
“Bila ingin melakukan penelitian, silahkan ajukan surat ke UPT KRG, dan penelitian yang sifatnya komprehensif akan mendapat pendampingan dari LIPI,” ujarnya. (sar)