MANGUPURA – fajarbali.com | Wakil Bupati Badung I Ketut Suiasa, menghadiri acara Piodalan di Pura Desa dan Pura Puseh Desa Adat Tandeg, disertai Pengukuhan Pengurus Adat yang baru, Senin ( 24/2/2020 ). Turut mendampingi Camat Kuta Utara I Putu Eka Parmana, perwakilan Perbekel Desa Tibubeneng serta tokoh masyarakat setempat. Upacara ini dipuput oleh Ida Peranda Istri Kania Adi Padni Tembau dari Gria Gede Wanasara Pererenan.
Bendesa Adat Tandeg I Wayan Wartana dalam kesempatan itu menyampaikan banyak terima kasih atas kehadiran Bapak Wakil Bupati Badung untuk menyaksikan Piodalan di Pura Desa Dan Pura Puseh Desa Adat Tandeg, disertai Pengukuhan Pengurus Adat yang baru periode 2020-2025. Disampaikan pula olehnya selaku pengurus baru desa adat Tandeg ingin selalu minta bimbingan dan tuntunan kepada pemerintah maupun tokoh masyarakat setempat agar pembangunan fisik dan non fisik di desa adat tandeg bisa berjalan dengan lancar.
“Terahir kami mewakili masyarakat Desa Adat Tandeg mengucapkan banyak Terima kasih kepada Bupati Badung serta jajaran Pemerintah Kabupaten Badung sudah memberi bantuan Dana Aci Pemkab sebesar Rp 50 juta untuk mendukung kelancaran piodalan di Pura Puseh dan Pura Desa, Desa Adat Tandeg, dan kami juga secara berkelanjutan akan meminta bantuan untuk merenovasi wewangunan di wewidangan Pura Dalem Desa Adat Tandeg,” imbuhnya.
Sementara itu Wabup Suiasa dalam sambutannya, memberikan apresiasi atas pelaksanaan piodalan di Pura Puseh dan Pura Desa, Desa Adat Tandeg, yang dirangkaikan dengan pelantikan pengurus desa adat baru periode 2020-2025
Dijelaskan pula olehnya upacara yadnya merupakan wahana untuk menggerakkan alam semesta beserta semua isinya termasuk manusia untuk ditingkatkan menuju kehidupan yang semakin meningkat baik dalam kehidupan fisik material maupun mental spiritual dan ini dapat dicapai dari yadnya yang berkualitas dan kualitas yadnya amat ditentukan oleh kemampuan umat untuk meletakkan kegiatan yadnya sesuai dengan kitab suci weda dan kitab sastra agama yang lainnya. Yang tentunya dengan selalu berpegang teguh pada gotong royong dan sikap tenggang rasa dalam mensukseskan setiap upacara Yadnya.
“Dalam menggelar upacara Yadnya hendaknya masyarakat ikut ngrastitiyang jagat supaya alam semesta beserta isinya memperoleh keselamatan kedamaian dan keharmonisan,” imbuhnya.
Untuk pengurus Desa Adat Tandeg yang baru, Wabup Suiasa mengingatkan agar lembaga desa adat dan dinas selalu bersinergi untuk membangun desa dan masyarakat adat menuju arah yang lebih baik. “Apa yang menjadi rencana kerja desa adat selalu sinergikan dengan pemerintah, karena Pemkab Badung selalu tindih dalam melestarikan keberadaan desa adat.” ujar Wabup Suiasa.
Terkait usulan dan permohonan desa adat tandeg tentang rencana perbaikan pura dalem, Pemkab Badung siap membantu sesuai dengan mekanisme yang ada.(put).