GIANYAR – fajarbali.com | Pengrajin ogoh-ogoh mini di Gianyar setiap menjelang hari Raya Nyepi meraup keuntungan. Jejeran Ogoh-ogoh mini ini dijual sejumlah warung, toko dan sejenisnya. Ogoh-ogoh mini ini dari terkecil tinggi 30 cm sampai 1 meter dengan harga bervariasoi. Ogoh-ogoh dengan wajah buta kala ini dijual mulai Rp 75 ribu hingga Rp 350 ribu. Pengrajin ogoh-ogoh mini bisa raup untung puluhan juta setahun sekali menjelang Nyepi.
Salah seorang pengrajin ogoh-ogoh mini, I Kadek Dwi Putra, di Banjar Dlodpangkung, Desa Sukawati, Selasa (10/3/2020) mengaku membuat ogoh-ogoh sampai 200 buah. Dikatakannya, rata-rata keuntungan mencapai Rp 30 juta per tahunnya. Kadek Dwi yang kini duduk di kelas XI Jurusan IPA SMAN 1 Sukawati ini mengatakan sudah memproduksi ogoh-ogoh mini sejak duduk di bangku SD.
Nyepi Tahun 2020 ini, Kadek Dwi telah menerima order dan mengirim sebanyak 200an. Karyanya ini dipesan pedagang eceran wilayah Nusa Dua, Penarungan, Kuta, Kerobokan, Singaraja dan Karangasem. “H-1 bulan Nyepi biasanya sudah banjir pesanan,” jelasnya semangat. Demi memenuhi pesanan, Kadek Dwi pun rela waktu luangnya dihabiskan untuk membuat ogoh-ogoh. “Sepulang sekolah langsung duduk disini, tidak kemana-mana lagi. Bahkan sampai malam. Kalau hari Minggu bisa seharian buat ogoh-ogoh,” ungkapnya.
Bahkan disebutnya, libur hari Galungan dan Kuningan pun Kadek Dwi memilih berjibaku mengerjakan ogoh-ogoh ketimbang jalan-jalan. “Liburannya nanti saja, setelah Nyepi,” ungkapnya. Ogoh-ogoh yang dibuat berupa Celuluk, Leak, Bade Mas, Tenggek 3, Anoman dan Garuda. Biasanya, ogoh-ogoh mini ini diminati kalangan anak-anak. Baik itu secara kolektif di sekolah TK maupun perorangan. “Di depan rumah juga saya jual beberapa ogoh-ogoh mini. Peminatnya dari kalangan TK dan anak-anak perseorangan. Mereka datang bersama orangtua,” terangnya.(gds).