https://www.traditionrolex.com/27 Karantina Wilayah, 16 Orang Kembali di Tes Sweb - FAJAR BALI
 

Karantina Wilayah, 16 Orang Kembali di Tes Sweb

(Last Updated On: 05/05/2020)

SINGARAJA – fajarbali.com | Setelah dilakukan karantina wilayah yang dilakukan di Desa Bondalem, Kecamatan Tejekula kini masyarakat yang ada di Desa Bondalem, Kecamatan Tejekula kembali sebanyak 16 orang mengikuti tes sweb. Sebanyak 16 orang yang mengikuti tes sweb tersebut dilakukan di Sekolah Dasar (SD) negeri 5 dan 8 Desa Bondalem, Kecamatan Tejekula. Hal itu diungkapkan Sekretaris Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid 19 Kabupaten Buleleng Gede Suyasa saat memberikan keterangan pers, Selasa (5/5/2002) sore.

 

 

Dari 16 orang yang mengikuti tes sweb tersebut salah satunya seorang balita yang merupakan anak dari PDP 26 yang kini telah menjalani perawatan intensif di RS Prtama Giri Emas. Dimana balita yang terkonfirmasi reatif dari hasil rapid tesnya itu kini mengikuti tes sweb.”Hari ini (kemarin-red) kita lakukan tes sweb terhadap 16 orang lagi yang dilakukan di Desa Bondalem, Kecamatan Tejekula. Dari sebanyak itu salah satunya seorang balita yang merupakan anak dari seorang ibu PDP 26 yang kini menjalani perawatan intensif di RS Paratama Giri Emas, Kecamatan Sawan,”tutur Suyasa.

bahkan dirinya mengakui untuk kondisi bayi yang telah terkonfirmasi reatif dari hasil rapid tesnya itu yang bersangkutan masih dalam keadaan sehat.”Bayinya masih dalam keadaan sehat dan kini tinggal menunggu hasil tes sweb yang bersangkutan mungkin besok baru kita tahu hasilnya,”jelasnya lagi. Dikonfirmasi masalah jumlah dokter yang dilibatkan dalam penanganan pasien Covid 19 baik yang ada di RSUD Singaraja dan RS Pratama Giri Emas? Suyasa mengakui untuk dokter yang dilibatkan dalam penanganan pasien terkonfirmasi positif Covid 19 yang ada di Kabupaten Buleleng sebanyak enam dokter analis sedangkan untuk tambahan hal itu tergantung dari permintaan pihak rumah sakit.

”Kalau masalah penambahan tim dokter yang menanganan pasien Covid di rumah sakit kita tidak bisa menentukan. Hal itu tergantung dari permintaan dari pihak rumah sakit. Apabila rumah sakit menyatakan kekurangan terhadap tim dokter tentunya dari pemerintah daerah akan melakukan penambahan dan sebaliknya kalau memang itu dipandang cukup ya kita tidak akan melakukan penambahan,”jelas Suyasa lagi. Dirinya menambahkan khusus untuk karantina Desa Bondalem saja membutuhkan anggaran sebesar Rp 2,3 Miliar. Jumlah tersebut khusus untuk warga terdampak. Namun, jumlah tersebut di luar dari biaya kesehatan karena sudah menjadi tanggungan pemerintah.”Mudah-mudahan tidak ada lagi desa yang dikarantina seperti Desa Bondalem,”imbuh Gede Suyasa.

Data perkembangan penanganan Covid-19 di Buleleng menunjukkan bahwa terdapat Pasien Dalam Pengawasan (PDP) terkonfirmasi positif di Buleleng secara kumulatif berjumlah 37 orang, dengan rincian pasien yang di rawat di Buleleng hanya 20 orang dan sudah dinyatakan sembuh 13 orang. Pasien yang dirujuk ke RSUP Sanglah sebanyak 4 orang dan pasien terkonfirmasi positif yang dirawat diluar Buleleng berjumlah 6 orang. Orang Dalam Pemantauan (ODP) secara kumulatif berjumlah 95 orang yang terdiri dari ODP yang masih dipantau 5 orang, ODP yang sudah selesai masa pantau berjumlah 90 orang. Orang Tanpa Gejala (OTG) secara kumulatif berjumlah 658 orang dan sudah selesai masa pantau 429 orang, karantina mandiri 213 orang, karantina di SDN 5 & 8 Bondalem 13 orang dan karantina di RS Pratama Giri Emas 3 orang. Pemantauan juga terus dilakukan kepada pelaku perjalanan daerah terjangkit dan daerah transmisi lokal (tanpa gejala).

Secara kumulatif berjumlah 2.937 orang dengan rincian 2.476 orang diantaranya sudah selesai masa pantau selama 14 hari dan sisa yang masih dipantau sebanyak 461 orang, terdiri dari pekerja kapal pesiar 313 orang, TKI lainnya terdapat 79 orang, WNA tetap 3 orang, pulang dari luar negeri 6 orang, serta orang yang datang dari daerah transmisi lokal di Indonesia berjumlah 60 orang. (ags).

 Save as PDF

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Next Post

Buleleng Alami Deflasi 0,36 Persen

Sel Mei 5 , 2020
Dibaca: 16 (Last Updated On: 05/05/2020) SINGARAJA – fajarbali.com | Di tengah pandemi Covid-19, Kondisi perekonomian di Kota Singaraja cenderung mengalami deflasi. Hal ini diakibatkan karena daya beli masyarakat menurun. Sesuai data yang dihimpun oleh Tim Pengendali Inflasi Daerah (TPID) Kabupaten Buleleng mencatat, deflasi pada Bulan April di Kota Singaraja mencapai angka […]

Berita Lainnya