Kadiskes Bali : Satukan Persepsi Tangani Covid-19

(Last Updated On: 02/09/2020)

DENPASAR – fajarbali.com | Untuk menyamakan persepsi dalam penanganan Covid-19 di Bali, Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Bali, dr Ketut Suarjaya, MPPM mengajak semua tim Covid-19 di Provinsi Bali tetap kompak dalam memberikan penanganan kepada masyarakat. Hal itu disampaikan saat membuka pertemuan koordinasi Tim Covid-19 secara virtual, yang dipusatkan di Ruang Rapat Cempaka Dinas Kesehatan Provinsi Bali.

Dalam pertemuan tersebut, dr. Suarjaya menghimbau semua tim Covid-19 Bali tetap kompak dalam memberikan penanganan kepada pasien yang terpapar Covid-19. “Saya berharap, penanganan masyarakat yang terpapar Covid-19 dilakukan secara efektif dan responsif,” katanya.

Dokter Suarjaya menegaskan untuk menangani masalah covid-19 secara optimal, semua pihak harus tetap bersatu padu serta melakukan penanganan secara baik. Sehingga hasilnya akan tetap baik. “Kita harus melakukan koordinasi secara terus-menerus. Kalau ada permasalahan, hendaknya dipecahkan bersama. Dan kita harus tetap melakukan tindakan sesuai dengan prosedur yang telah disepakati bersama,” ujarnya.

Dalam kesempatan tersebut, Kadiskes juga menyampaikan adanya rumah sakit rujukan Covid-19 yang baru, yaitu Rumah Sakit Bangli dan Rumah Sakit Karangasem. Lebih lanjut ia menuturkan, mulai 1 September 2020, RS Bali Mandara menambah 40 Tempat Tidur untuk menangani Pasien Covid-19.

Dokter Suarjaya menambahkan, untuk kantor yang ada kasus positif Covid-19, maka penggunaan protokol Kesehatan harus lebih diperketat. “Ini harus kita lakukan secara lebih ketat. Pasalnya, untuk kantor yang ada kasus positifnya, hendaknya dilakukan penanganan serius sehingga kasus Covid-19 ini tidak menimbulkan keresahan di masyarakat,” ungkapnya.

Sementara itu dari pihak RSU Tabanan, dr Suratmika mengusulkan agar tim Covid-19 lebih menegakkan aturan protokol kesehatan untuk mencegah covid-19 di Tabanan. Dari Bapelkesmas juga menyampaikan bahwa ada 224 orang dari karantina yang siap donor darah. Selain itu, Mariani mengungkapkan sebanyak 1036 masyarakat yang dikarantina dinyatakan sehat.

Sedangkan Direktur RSJ Provinsi Bali dr. Basudewa mengatakan salut dengan kinerja RS Sanglah yang melakukan analisis terhadap pasien yang ditanganinya, serta mengadakan pemilahan terhadap pasien yang ditangani di Sanglah. Pihaknya juga mengusulkan agar semua RS yang ada di Bali mulai lebih tegas menggunakan aturan penanganan pasien.

“Dengan adaya pemilahan pasien, menandakan kita selaku tim Covid sudah sangat siap dengan berbagai konsekuensi lapangan dan ini akan membuat situasi masyarakat semakin kondusif. Selain itu, kita juga berikan edukasi pada masyarakat, bahwa bagi pasien covid-19 yang tidak parah, maka diharapkan keluarga bisa merawat di rumah masing-masing dengan menggunakan protokol kesehatan yang benar,” tegasnya.

Dalam pertemuan secara virtual tersebut diikuti oleh Kalaksana BPBD Provinsi Bali, Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota dan Rumah Sakit rujukan Covid-19 Kabupaten/Kota se-Bali. (dar).

 Save as PDF

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Next Post

Peredaran Narkotika Tidak Lagi Sistim Tempel

Rab Sep 2 , 2020
Dibaca: 8 (Last Updated On: 02/09/2020)GIANYAR – fajarbali.com | Peredaran narkotika saat ini sudah merubah system pengambilan barang haram tersebut. Sebelumnya, pengedar atau kurir narkotika dengan sistim temple di tiang listrik atau di suatu tempat, kini narkotika ditaruh di bawah meja tempat ngopi toko modern. “Modus peredarannya sudah berubah. Dulu ditempel […]

Berita Lainnya