Foto: Pembukaan PKKMB di UPMI Bali, Rabu (11/9/2024).
DENPASAR – fajarbali.com | Tahun akademik 2024/2025 ini, Universitas PGRI Mahadewa Indonesia (UPMI) Bali, berhasil menjaring sebanyak 1.138 mahasiswa baru (maba) dari seluruh prodi yang ada termasuk Program Profesi Guru (PPG).
Khusus maba jenjang sarjana, mengikuti Pengenalan Kehidupan Kampus bagi Mahasiswa Baru (PKKMB), di Kampus UPMI, Rabu (11/9/2024) dengan tema “Melalui PKKMB UPMI Diharapkan Dapat Menciptakan Generasi yang Berkarakter, Religius, Nasional, Mandiri, Gotong royong dan Berintegritas”.
Ketua Panitia PKKMB UPMI 2024/2025 Drs. Pande Wayan Bawa, M.Si., memastikan proses PKKMB selama tiga hari bebas dari paraktik perploncoan. Seluruh materi dirancang untuk penguatan karakter sesuai tema.
Selain itu, maba juga wajib mengenal lingkungan barunya, termasuk dosen, tenaga kependidikan, fasilitas, unit kegiatan mahasiswa dan membangun keakraban di antara maba yang kini notabene satu keluarga besar.
“Mahasiswa baru ini kan datang dari berbagai latar belakang ya, baik dari daerah, suku, agama, ekonomi dan pendidikan. Lewat PKKMB ini, kita lebur perbedaan mereka menjadi satu keluarga UPMI,” ungkap Pande Bawa.
Rektor UPMI Bali Prof. Dr. Drs. I Made Suarta, M.Si., mengucapkan selamat datang kepada semua maba. Dilihat dari segi peminatan, yang mana maba PPG tembus di angka 800 orang lebih, mengindikasikan minat masyarakat menjadi guru masih tinggi.
Ini tak terlepas dari kebutuhan guru yang masih banyak. Guru, kata Suarta, masuk dalam salah satu peluang profesi masa depan. Meskipun di era gempuran teknologi informasi, guru tetap tidak tergantikan karena ia mendidik dengan hati.
“Saya sering katakan jeli lah menangkap peluang yang ada di depan kita. Guru merupakan peluang, jadi kenapa tidak dimaksimalkan?,” kata Suarta.
Selain PPG, lanjut rektor, peminatan tinggi juga terjadi pada Prodi Pendidikan Jasmani Kesehatan dan Rekreasi (Penjaskesrek), Bimbingan Konseling (BK) dan Prodi Teknologi Informasi. Prodi yang lain cenderung sama dari tahun-tahun sebelumnya.
Untuk Penjaskesrek sendiri, menurut rektor, sudah menjadi branding UPMI, bahkan saat bernama IKIP PGRI Bali.
“Kami selalu memiliki altet berprestasi nasional/internasional di berbagai cabang olah raga. Tahun ini 32 mahasiswa kami menjadi kontingen Bali di PON XXI Aceh-Sumut. Atlet kami pasti membawa medali. Sudah tradisi,” ungkapnya.
Pihaknya juga sedang berproses menyediakan Prodi PPG Olah Raga untuk memfasilitasi calon guru profesional di bidangnya. Dengan pengembangan menjadi universitas, institusi pendidikan tinggi yang dipimpinnya semakin memperluas jangkauan.
Tidak hanya mencetak guru profesional, tapi juga bidang teknologi informasi, bahasa, ekonomi, magister pendidikan bahasa Indonesia, hingga pendidikan singkat siap kerja di bidang pariwisata.
Rektor Prof. Suarta meminta seluruh maba mengikuti PKKMB dengan sepenuh hati agar memberikan dampak positif bagi diri sendiri. Bagaimana pun, sekarang mereka sudah berstatus mahasiswa. Tanggung jawab akan mengikuti sesuai porsinya.
Pada kesempatan yang sama, Ketua YPLP PT IKIP PGRI Bali Drs. IGB Arthanegara, SH., MH., M.Pd., menyebut, telah menyediakan berbagai keringanan untuk calon mahasiswa yang memilih prodi-prodi tertentu, beasiswa prestasi, anak guru dan lulusan persekolahan SMA/sederajat di bawah bendera PGRI.
“Kami menyediakan banyak beasiswa dan berbagai keringanan, tentunya syarat dan ketentuan berlaku. Agar memenuhi rasa keadilan dan tidak menjadikan kesan murahan,” kata Arthanegara.
YPLP PT IKIP PGRI Bali, selaku yayasan badan hukum penyelenggara pendidikan UPMI, berencana membangun sport center dan fasilitas penunjang untuk Prodi Penjaskesrek, khususnya.
Menurut Arthanegara, tingginya antusiasme masyarakat memilih UPMI Bali, wajib dijawab dengan fasilitas memadai. “Harmonisasi yayasan dan rektorat terus kami rawat demi kemajuan UPMI,” jelasnya.