DENPASAR-fajarbali.com | Dana kampanye selalu menjadi hal yang menarik untuk dibahas. Banyaknya dana kampanye yang mencapai millyaran rupiah, memaksa tim pemenangan masing-masing pasangan calon (paslon) gubernur dan gubernur Bali untuk memutar otak.
Seperti yang dilakukan oleh paslon Wayan Koster-Tjokorda Oka Artha Ardhana Sukawati (KBS-Ace). Pasangan yang diusung oleh PDIP, PAN, Hanura, PKPI, PPP, dan PKB ini telah membentuk sistem guna mengumpulkan dana kampanye. Yakni melalui gotong royong.
“Dana kampanye kan sudah diatur, kami sistemnya nanti gotong royong, kader akan membantu, dalam bentuk barang, dalam bentuk uang, atau jasa, udah kita atur polanya,” ujar Wakil Ketua Tim Kampanye Koster-Ace Bali, I Gusti Ngurah Alit Kesuma Kelakan, Selasa (6/2/2018).
Mengenai berapa jumlah dana kampanye dari para kader, Alit Kelakan mengaku tak mengetahui secara rinci. Pasalnya, sudah ada bagian yang melakukan penghitungan dan penyusunan.
“Kalau itu, bendahara kami yang menyusun. Aduh saya nggak tahu pasti angkanya. Kami masih itung-itungan dulu, yang pasti gotong royong, penentuannya berapa, kita akan hitung dulu. Kita tidak boleh sembarangan,” akunya.
Sama halnya dengan Pasangan Ida Bagus Rai Dharmawijaya Mantra-Ketut Sudikerta (Mantra-Kerta). Tim LO (Liasion Officer) Ketut Ridet mengatakan, pihaknya belum menentukan angka untuk dana kampanye. Tapi yang jelas, tim akan mengacu pada angka maksimal yang telah ditetapkan oleh KPU Provinsi Bali.
“Kalau kami jelas, kami akan ambil pola maksimal yang ada di sana, kalau kita juga polanya sama. Karena paket kita paket hemat sekali, buktinya selalu dalam pengerahan massa,” akunya.
Kendati demikian, dirinya juga mempersilakan bagi siapa pun, utamanya masyarakat yang ingin berkontribusi dalam memenangkan Pasangan Mantra-Kerta yang diusung oleh Koalisi Rakyat Bali (KRB). “Dukungan-dukungan moral di masyarakat jauh dalam bentuk jasa, partisipasi masyarakat, kader partai juga dari sana,” pungkasnya. (her)