https://www.traditionrolex.com/27 Ingin Memberikan Pelajaran, Korban Terbentur Hingga Tewas - FAJAR BALI
 

Ingin Memberikan Pelajaran, Korban Terbentur Hingga Tewas

(Last Updated On: 17/04/2022)

SINGARAJA-fajarbali.com | Mengaku akibat sakit hati yang dideritan Yoni Jatmiko (29) warga Desa Mlinjeng, Kecamatan Sumberrejo, Kabupaten Bojonegoro, Jawa Timur membuat dirinya hendak memberikan pembelajaran terhadap Ketut Mintaning warga masyarakat Penarukan namun lantaran mengalami benturan akhirnya korban meninggal dunia.


Pelaku Yoni kini hanya bisa tertunduk menyesali perbuatannya lantaran mendorong membuat korban terbentur dan mengalami pendarahan berat sehingga korban meninggal dunia.

Ditemui di Mapolres Buleleng  Senin (19/4/2021) pelaku menuturkan pada Sabtu (27/2/2021) siang ia membeli minuman kemasan teh di warung milik korban, seharga Rp 4.500. Ia kemudian menyerahkan uang sebesar Rp 50 ribu kepada korban. Namun saat menyerahkan uang itu, tersangka Yoni justru dicaci maki oleh korban dengan kata-kata kasar.

“Dia mencaci saya dengan bahasa Bali. Katanya hanya belanja Rp 4.500, pakai uang yang besar. Terakhir dia menyebut kata cicing, sehingga saya sakit hati. Karena di daerah asal saya, kata cicing itu sangat kasar,”ungkapnya.

Baca juga :
Upaya Turunkan Zona Risiko, OTG-GR di Buleleng Didorong Lakukan Isolasi Terpusat

Peduli Pembangunan Gereja, Sespimen Dikreg-16 Sumbang Uang Tunai

Usai dicaci dengan kata kasar itu, Yoni kemudian kembali bekerja di sebuah toko yang masih dalam proses pembangunan, tak jauh dari warung korban. Namun saat bekerja itu, Yoni mengaku masih merasa sakit hati dengan kata-kata korban.

Hingga akhirnya pada Minggu (28/4/2021) dinihari sekira pukul 02.00 wita, timbul niat buruk Yoni untuk memberikan pelajaran kepada korban. Ia masuk ke rumah korban dengan cara memanjat pagar, kemudian menggedor-gedor pintu kamar korban.

Namun saat pintu digedor, korban tidak membuka. Sehingga Yoni membuka paksa pintu kamar tersebut, dengan cara menendangnya sebanyak dua kali. Saat pintu berhasil terbuka, korban langsung terbangun dan berteriak minta tolong.

Takut aksinya ini diketahui oleh warga, Yoni pun langsung menampar pipi korban dan menyuruhnya untuk diam. Namun seketika korban menarik rambut Yoni, hingga membuat pria yang dikaruniai satu orang anak ini geram dan mendorong tubuh korban sekuat-kuatnya, hingga akhirnya korban terjatuh, dengan kepalanya terbentur ubin. Akibat benturan itu, korban langsung lemas.

”Saat dia terjatuh itu, saya lihat jari-jari tangannya masih bergerak. Saya takut dia berteriak lagi, sampai akhirnya saya memutuskan untuk menyumpal mulutnya menggunakan kain. Tangannya juga saya ikat, tujuannya biar dia tidak kabur dan berteriak saja, karena saya takut diketahui oleh warga,”jelasnya.

Usai menyumpal mulut serta mengikat tangan korban, Yoni pun bergegas kembali ke tempat kerjanya.

“Awalnya saya tidak ada niat untuk membunuh korban. Saya hanya ingin memberikan pelajaran, karena saya sangat sakit hati dengan kata cicing itu. Saya sangat menyesal,”ucap Yoni.

Sementara Kapolsek Kota Singaraja, Kompol Dewa Ketut Darma Aryawan membantah jika tersangka Yoni sempat melarikan diri ke daerah asalnya di Jawa Timur. Sehabis membunuh korban, tersangka tetap berada di tempat kerjanya, membangun sebuah toko tak jauh dari TKP. Penangkapan ini pun berhasil dilakukan oleh pihaknya, berkat rekaman kamera pengawas CCTV yang ada di sekitar TKP.

“Kamera CCTV itu sempat diperiksa oleh tim Lab Polda Bali. Dari rekaman itu terlihat pelaku berjalan ke arah rumah korban pada Minggu (28/4/2021) dinihari. Dari rekaman itu lah, kami berhasil mengetahui siapa pelakunya, sehingga dia kami tangkap pada Minggu (18/4/2021) dinihari kemarin,” terangnya.

Akibat perbuatannya, tersangka Yoni pun dijerat dengan pasal 38 KUHP dan atau pasal 351 Ayat(3) KUHP  dengan ancaman hukuman 15 tahun penjara.

Seperti pemberitaan sebelumnya, warga masyarakat yang ada di Jalan Pulau Natuna, Kelurahan Penarukan, Kecamatan Buleleng, Senin (29/3/2021) sekitar pukul 01.30 wita ditemukan sosok mayat terbujur kaku disebuah rumah.

Korban yang diketahui bernama Ketut Mintaning (66) ditemukan meninggal dunia yang diduga akibat pembunuhan lantaran kedua tangan korban diikat kain dan mulut korban disumbat oleh kain. Pada tubuh korban juga keluar darah segar dari telinga korban.

Menurut informasi yang sempat dikumpulkan di lokasi kejadian dimana hal itu diketahui bermula dari dua saksi bernama Kadek Ayudiani dan Gede Mas Budiasa yang selama dua hari menghubungi korban melalui ponselnya namun tidak pernah ada jawaban. Melihat rumah yang juga warung korban masih terlihat tertutup, Senin (29/3/2021) sekitar pukul 12.30 wita kedua saksi mendatangi toko korban dengan mengetuk-ngetuk pintu warung namun tidak juga ada jawaban dari korban.

Melihat hal itu, sekitar pukul 01.30 wita kedua saksi berusaha mencari tahu keberadaan korban dan dilakukan pembongkaran pintu samping rumah korban. Begitu terkejutnya, melihat korban posisi dalam keadaan tengadah, mulut tersumpal dengan kain, darah keluar dari telinga, perut kembung dan kaki menekuk di pintu masuk kamar tidurnya. (ags)

 Save as PDF

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Next Post

3 Hal Penting Dalam Menentukan Partner Bank Prioritas Untuk Mengembangkan Kekayaan

Sen Mei 10 , 2021
Dibaca: 12 (Last Updated On: 17/04/2022)JAKARTA-fajarbali.com | Pergerakan ekonomi saat ini semakin cepat dan menghadirkan beragam peluang dalam mengembangkan kekayaan. Pesatnya perkembangan teknologi digital turut mempermudah akses ke berbagai pilihan instrumen investasi. Namun, masih banyak masyarakat Indonesia yang ragu dalam memanfaatkan peluang dan kemudahan yang ada, dikarenakan kurangnya waktu dan informasi […]

Berita Lainnya