Dari kiri : Firlie Ganinduto (Wakil Sekretaris Jenderal II Asosiasi Fintech Indonesia), Abynprima Rizki (Director of Marketing, Communication, and Community Development Asosiasi Fintech Indonesia).
MANGUPURA-fajarbali.com | Dalam upaya mendorong inklusi keuangan, percepatan pemulihan ekonomi nasional, sekaligus pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan, Asosiasi Fintech Indonesia (AFTECH), Bank Indonesia (BI), Otoritas Jasa Keuangan (OJK), dan Asosiasi Fintech Pendanaan Bersama Indonesia (AFPI) menggelar 4th Indonesia Fintech Summit bertempat di Padma Resort Legian-Bali secara hibrida (luring dan daring).
4th Indonesia Fintech Summit (IFS) yang berlangsung selama dua hari, yakni 10-11 November 2022, mengusung tema “Moving Forward Together: The Role of Digital Finance and Fintech in Promoting Resilient Economic Growth and Financial Stability” dengan salah satu tujuannya adalah untuk meningkatkan kesadaran terkait layanan keuangan digital dan fintech serta mendorong edukasi dan literasi keuangan digital.
Wakil Sekretaris Jenderal II Asosiasi Fintech Indonesia (AFTECH) Firlie Ganinduto mengatakan, Indonesia Fintech Summit (IFS) ke-4 adalah program unggulan Bulan Fintech Nasional/National Fintech Month (BFN) 2022 yang bertujuan untuk mempertemukan para pendiri fintech lokal dan internasional, regulator, lembaga keuangan, investor, akademisi, dan pemangku kepentingan utama lainnya untuk membahas topik industri dan peraturan terkini, mengembangkan jejaring, serta merumuskan strategi atau aksi advokasi guna mempercepat digitalisasi pada industri jasa keuangan serta mendorong percepatan pemulihan ekonomi nasional.
“Kegiatan ini secara konsisten diselenggarakan oleh regulator dan asosiasi industri sejak 2019. Program ini juga didukung oleh berbagai Instansi maupun Kementerian Lembaga, asosiasi industri dalam ekosistem layanan keuangan digital, serta mitra-mitra internasional seperti World Bank Group, Bill & Melinda Gates Foundation (BMGF), serta Asian Development Bank,” ungkapnya, Kamis (10/11).
Firlie Ganinduto menerangkan bahwa, Indonesia Fintech Summit (IFS) dan Bulan Fintech Nasional (BFN) juga bertujuan untuk mendiskusikan berbagai topik terkait dengan keseimbangan antara inovasi, pertumbuhan, dan perlindungan konsumen dalam rangka mengoptimalkan dampak positif sektor jasa keuangan terhadap pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan dan kestabilan sistem keuangan.
“BFN merupakan rangkaian program yang menjadi wadah bagi pemerintah/regulator, penyelanggara fintech, pelaku usaha dalam sektor jasa keuangan digital, serta pemangku kepentingan utama lainnya di ekosistem keuangan digital Indonesia (termasuk platform e-commerce) untuk meningkatkan kolaborasi dalam mendorong pemulihan ekonomi nasional. Selama sebulan, berbagai program promosi serta program edukasi dan literasi fintech dan keuangan digital akan ditawarkan kepada konsumen di seluruh Indonesia,” terangnya.
“Program-program tersebut diharapkan dapat mendorong adopsi fintech dengan menghasilkan pengguna baru, serta meningkatkan kesadaran konsumen (termasuk: UMKM, perempuan, dan kelompok rentan) akan perkembangan, manfaat, serta risiko menggunakan fintech dan layanan keuangan digital. Rangkaian kegiatan BFN dimulai pada Hari Fintech Nasional (11 November) dan diakhiri Hari Belanja Online Nasional (Harbolnas -12 Desember) dalam rangka menunjukkan semangat kolaboratif dalam ekosistem ekonomi digital di Indonesia,” ucap Director of Marketing, Communication, and Community Development Asosiasi Fintech Indonesia (AFTECH), Abynprima Rizki menambahkan.
Pembukaan 4th Indonesia Fintech Summit (IFS) di Padma Resort Legian, Bali.
Rizki dalam kesempatan tersebut juga mengatakan, Indonesia adalah tuan rumah bagi penyelenggara inovasi keuangan digital dan ekosistem fintech di Asia Tenggara. Perkembangan keuangan digital dan fintech di Indonesia dimaksudkan untuk mengurangi jumlah unbanked dan underbank serta mendorong inklusi keuangan, percepatan pemulihan ekonomi, sekaligus pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan.
“Berkaitan dengan hal ini dan sejalan dengan Tema Presidensi G20 “Recover Together, Recover Stronger”, maka tujuan dari 4th Indonesia Fintech Summit (IFS) dan Bulan Fintech Nasional (BFN) 2022 adalah menunjukkan perkembangan pesat Layanan Keuangan Digital dan Industri Fintech di Indonesia serta dampaknya terhadap inklusi keuangan dan pemulihan ekonomi di Indonesia, menjadi platform untuk mendiskusikan berbagai masalah yang dihadapi oleh pemangku kepentingan utama dan pembuat kebijakan terkait dengan penciptaan keseimbangan antara inovasi, pertumbuhan, dan perlindungan konsumen guna mengoptimalkan dampak keuangan digital serta fintech bagi inklusi keuangan dan pemulihan ekonomi yang lebih cepat,” ucapnya.
Selain itu, dapat sebagai momentum mempromosikan kolaborasi strategis antar pemangku kepentingan (baik lokal maupun internasional) serta upaya bersama untuk menciptakan keseimbangan antara inovasi, pertumbuhan, dan perlindungan konsumen guna mencapai inklusi keuangan dan pemulihan ekonomi yang lebih cepat. Dan yang terakhir untuk meningkatkan kesadaran terkait layanan keuangan digital dan fintech serta mendorong edukasi & literasi keuangan digital.
Rizki menambahkan bahwa masyarakat dapat mengikuti kegiatan Bulan Fintech Nasional (BFN) dengan mengakses www.fintechsummit.co.id. Nantinya, pengunjung secara virtual dapat menyaksikan berbagai rangkaian webinar yang tercantum agendanya dalam platform tersebut, menemukan berbagai program promosi/insentif yang dibuat khusus oleh seluruh penyelenggaran fintech selama Bulan Fintech Nasional, serta virtual job fair dari penyelenggara fintech untuk talenta muda digital Indonesia.
“Closing ceremony BFN dan IFS 2022 akan dilakukan di Yogyakarta pada 11-12 Desember 2022 mendatang secara offline. Adapun kegiatan Closing Ceremony yang direncanakan yaitu Kegiatan Sosialisasi terkait peningkatan Edukasi dan Literasi Fintech, Press Conference, Exhibition dan Pertunjukan/Kegiatan di area Mini-Stage yang bersifat Edutainment. Kegiatan ini terbuka bagi masyarakat umum,” tutup Rizki. M-001
Save as PDF