https://www.traditionrolex.com/27 Hujan Es Landa Wilayah Kintamani  - FAJAR BALI
 

Hujan Es Landa Wilayah Kintamani 

(Last Updated On: 01/02/2022)

BANGLI-fajarbali.com | Fenomena hujan es kembali melanda sejumlah wilayah di Kecamatan Kintamani, Bangli. Kali ini, hujan es sebesar biji jagung mengguyur wilayah desa Batur, Selasa (1/2/2022) bertepatan saat perayaan hari raya Imlek. Kondisi tersebut sempat membuat warga kaget lantaran suara keras yang ditimbulkan, terutama bagi warga yang rumahnya masih beratapkan seng. 

Menurut Kelian Adat  Batur Utara, I Ketut Wijaya saat dihubungi via telpon,  menyebutkan fenomena hujan es terjadi sekitar pukul 14.10 Wita. “Hujan es ini berlangsung selama 10 menit. Ukurannya ada yang sampai sebesar biji jagung,” ungkapnya.  Awalnya, kata dia, hujan disertai angin kencang melanda wllayah Kintamani. “Sekitar pukul 13.00 wita, hujan turun dengan lebat. Kemudian sempat mereda. Selanjutnya kembali hujan dan reda lagi. Nah, saat tahap ketiga hujan turun dengan lebat baru disertai hujan es,” ungkapnya. 

 

Disampaikan pula, dampak hujan es tersebut, tidak sampai menimbulkan kerusakan. Menurut dia, sesuai kepercayaan masyarakat keturunan Tionghoa di Desa Adat Batur, kalau hari raya Imlek disertai  hujan dan angin kencang itu pertanda baik, yakni turunnya rezeki.  “Kita harap fenomena hujan es ini berdampak posiif bagi kita semua, termasuk warga keturunan yang kini tengah merayakan Imlek,”harap Ketut Wijaya. 

  

Sementara itu, mengacu data dari Balai Besar Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BBMKG) Wilayah III Denpasar, Bali, menjelaskan bahwa fenomena hujan es adalah fenomena cuaca alamiah yang biasa terjadi dan termasuk dalam kejadian cuaca ekstrem. Yang mana, hujan es terjadi karena adanya awan cumulonimbus. Pada awan ini terdapat tiga macam partikel, yaitu butir air, butir air super dingin, dan partikel es. Sehingga, hujan lebat yang masih berupa partikel padat baik es atau hail (hujan es) dapat terjadi, tergantung dari pembentukan dan pertumbuhan awan cumulonimbus tersebut. Hal ini, juga disebabkan karena aliran udara ke bawah dari awan cumulonimbus cukup tinggi.  Lebih lanjut,  fenomena hujan es tergantung dari pembentukan awan cumulonimbus. Kalau awan cumulonimbus memiliki aliran udara ke bawah yang tinggi, juga didukung suhu daratan yang cukup dingin maka akan turun hujan es. (ard). 

 Save as PDF

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Next Post

Bawa Kabur Motor Majikan, Ditangkap di Pelabuhan Gilimanuk 

Sel Feb 1 , 2022
Dibaca: 12 (Last Updated On: 01/02/2022)NEGARA -fajarbali.com | Jajaran Polsek Kawasan Pelabuhan Gilimanuk kembali berhasil menangkap pelaku pencurian kendaraan bermotor di areal Pelabuhan Gilimanuk, Senin (31/1/2022) sekitar pukul 23.00 wita.  Kapolsek Kawasan Pelabuhan Gilimanuk Kompol I Gusti Putu Dharmanatha Selasa (1/2/2022) menyampaikan bermula dari pemeriksaan terhadap setiap kendaraan yang keluar […]

Berita Lainnya