GIANYAR-fajarbali.com | Hujan deras disertai angina kencang dari Senin hingga Selasa (23/2/2021) dinihari menyebabkan puluhan pohon di Gianyar bertumbangan. Pohon bertumbangan ini ada yang menutup akses jalan, menimpa bangunan. Selain itu ada bencana tempat suci yang mengalami longsor, di Banjar Patolan, Desa Pering, Gianyar.
TRC BPBD Gianyar sejak Senin malam berjibaku mengevakuasi pohon tumbang dan longsor yang menutup akses jalan. Akibat bencana ini kerugian ditaksir lebih dari Rp 100 juta. Di Banjar patolan, Desa Pering, sebuah pura pesimpangan tergerus longsor. Hingga tak menyisakan satu pelinggih pun. Perbekel Pering, Taufan Meyanto, mengatakan, kejadi longsornya pura tersebut terjadi dinihari sekitar pukul 02.00 wita dini hari. Kerugian ditaksir mencapai 100 jutaan. Karena semua pelinggih termasuk piasan terjungkal.
“Ngih, senderannya tergerus dan semua pelinggih termasuk piyasan tergerus longsor,” jelas Taufan.
Sebelumnya, di desa Calo, Tegalalang, Bale Gong dan tembok penyengker sebuah pura hancur ditimpa pohon Beringin berukuran cukup besar akibat angin ngelinus. Kerugianya ditaksir ratusan juta. Beruntung pada saat kejadian tidak ada warga yang melakukan kemitan hinga tidak ada korban jiwa, “Sudah ditangaini tim TRC, baru dapat laporan dari Camat Tegalalang, kami langsung meluncur,” ujar Kabid Logistik dan Kedaruratan BPBD Gianyar, I Gusti Ngurah Dibya Prasetya.
Dikatakan Dibya Prasetya laporan bencana yang ditangani TRC BPBD Gianyar berjumlah tujuh titik. “Laporan yang masuk dan ditangani ada tujuh titik. Kalau pohon tumbangnya lebih dari itu. Kita tangani yang urgen terutama yang menyakut akses umum dan rumah yang tertimpa pohon,” terangnya. Penanganan bias dilakukan dengan cepat, mengingat BPBD sudah memperkirakan terjadi hujan lebat dari ramalam BMKG.
Diimbau kepada masyarakat, agar tetap waspada. Mengingat cuaca extrim dan becana bisa mengintai kapan saja. “Mohon hati-hati dan waspada, cuaca lagi kurang bersahabat. Yang terpenting, bila di sekitar perumahan ada pohon rindang segera dipangkas agar tidak terjadi bencana nantinya,” harap Dibya Prasetya. (sar)