Ketua Perdiknas Dr. AAN Eddy S. Gorda,menyerahkan reward uuntuk dosen Undiknas, serta karyawan di unit-unit yayasan yang memasuki purna tugas.
DENPASAR-fajarbali.com | Ketua Yayasan Perkumpulan Pendidikan Nasional (Perdiknas) Denpasar, Dr. AAN Eddy Supriyadinata Gorda, S.Sos., M.Si, pada Rabu (10/7), menyerahkan reward atau bonus bagi sejumlah dosen Universitas Pendidikan Nasional (Undiknas) yang berhasil lulus studi S3 dan dosen yang meraih kenaikan jabatan akademik mendapat reward dari Yayasan Perkumpulan Pendidikan Nasional (Perdiknas) Denpasar.
Tercatat, sebanyak tujuh dosen Undiknas mendapat reward studi S3. Para dosen itu berhasil menuntaskan program doktor di Universitas Brawijaya dan Universitas Udayana.
Sementara penerima reward jabatan akademik kali ini sebanyak 12 orang. Pada hari yang sama, Perdiknas Denpasar juga memberikan reward berupa tali kasih kepada dosen, guru, dan karyawan yang memasuki usia pensiun.
ESG, sapaan AAN Eddy Supriyadinata Gorda, menyampaikan, pemberian penghargaan tersebut telah menjadi komitmen yayasan terhadap seluruh SDM yang berada di bawah naungannya. Untuk diketahui, Perdiknas Denpasar saat ini membawahi Undiknas, SMK Nasional, dan SMP Nasional.
Melalui pemberian penghargaan itu diharapkan dapat menjadi motivasi bagi dosen, guru, dan karyawan untuk menjalankan kewajiban dengan sebaik-baiknya.
ESG menjelaskan bahwa fungsi yayasan itu ada tiga: melahirkan, memelihara, dan melebur. Pemberian penghargaan atau tali kasih kepada pensiunan jadi bagian dari melebur. Ia memastikan, reward dan punishment diberikan berbasis data. Jadi tida ada unsur bersifat subyektif.
“Banyak orang bilang, ngapain bekerja keras setelah kita pensiun juga tidak ada penghargaannya. Saya coba mematahkan itu, caranya dengan memberikan reward dan tunjangan kesehatan purnatugas,” ujarnya.
Pemberian reward kenaikan jabatan fungsional dan reward studi S3, lanjut dia, menjadi bagian dari upaya untuk memelihara orang-orang produktif di lembaga ini. “Untuk melahirkan, kami sedang menyusun, kami akan berdiskusi dengan Undiknas bagaimana cara merekrut dosen dan karyawan yang berdimensi internasionalisasi dan humanity,” kata ESG.
Ir. I Gusti Ngurah Nyoman Wismantara, M.T, dosen yang menerima reward pensiunan, menyampaikan ucapan terima kasih atas perhatian Perdiknas Denpasar. Dosen Teknik yang mengabdi menjadi dosen sejak tahun 1987 silam, menyaksikan bagaimana pesatnya perkembangan Undiknas. “Perhatian dan motivasi dari Yayasan pun besar sekali,” kata pria asal Buleleng itu.
Salah satu penerima reward S3, Dr. Desak Made Febri Purnama Sari, SE, MM, mengungkapkan sangat berbangga dan sangat bersemangat atas pencapaian studinya yang mendapat apresiasi dari Ketua Perdiknas. Desak baru saja lulus doktor bidang ilmu manajemen di Universitas Udayana dengan masa studi 3,5 tahun.
“Harapan kami kepada Perdiknas selalu memberikan naungan kepada kami para dosen untuk terus berprestasi dan terus melakukan pengembangan diri. Terima kasih Perdiknas Denpasar,” ucapnya.
Sementara itu, salah satu penerima reward jabatan akademik adalah Dr. Kadek Januarsa Adi Sudharma, SH, MH. Kurang dari 10 tahun berkarir sebagai dosen di Undiknas, ia kini mendapat kenaikan jabatan fungsional lektor kepala.
“Saya bersyukur mendapatkan reward kembali dari Perdiknas Denpasar. Sebelumnya saya telah menerima reward tamat doktor, dan saya bisa langsung mengajukan kenaikan jabatan fungsional ke lektor kepala,” tutup Adi Janu.