Hotel Menolak Dijadikan Tempat Isolasi Terpusat

(Last Updated On: 09/08/2021)

Klungkung- fajarbali.com | Kecamatan Nusa Penida, Klungkung sebelumnya sempat berada di zona hijau atau nol kasus positif Covid-19. Namun kini, jumlah warga yang terkonfirmasi Covid-19 di wilayah tersebut kian meningkat.



Satgas Covid-19 pun sempat dilema dan kewalahan untuk menentukan tempat isolasi. Mengingat hotel-hotel di Nusa Penida tak bersedia dijadikan tempat isolasi terpusat.

Sekretaris Satgas Covid-19 Kabupaten Klungkung, Putu Widiada, Selasa (3/8/2021) menyampaikan, tempat isolasi terpusat bagi pasien Covid-19 di Nusa Penida memang masih menjadi persoalan. Mengingat, hotel-hotel di Nusa Penida yang tidak bersedia dijadikan sebagai tempat isolasi terpusat (isoter).

Baca Juga :
BOR Dua Rumah Sakit Di Bangli Nyaris Overload
Diduga Dampak Semburan Belerang Pedagang Jair Pasar Kidul Keluhkan Dagangan Tak Laku

Kalaupun ada, persoalan justru datang dari warga yang tinggal di dekat hotel tersebut. Mereka keberatan jika di lingkungannya ada tempat isolasi terpusat.

Di Nusa Penida, beberapa hotel tidak mau jadi tempat isoter, makanya kami kewalahan. Kemarin ada yang kasi tempat di Nuansa Nusa, tapi warga penyanding yang keberatan,” ungkapnya.

Di samping tidak adanya tempat untuk isolasi terpusat, persoalan lain juga muncul dari warga yang terkonfirmasi Covid-19. Widiada mengatakan, banyak warga tanpa gejala yang menolak untuk dirujuk ke tempat isolasi terpusat yang sudah disediakan oleh Pemkab.

Baik di Klungkung daratan ataupun hotel-hotel di Denpasar. Selain karena kendala alat transportasi, warga juga banyak yang keberatan bila harus jauh dari keluarganya.

Dengan kondisi yang demikian, Widiada mengatakan untuk saat ini, warga Nusa Penida yang terkonfirmasi Covid-19 dan tanpa gejala, sementara diarahkan untuk menjalani isolasi mandiri (isoman) di rumah masing-masing. Tentunya dengan pengawasan ketat dari Satgas desa setempat.

Sedangkan bagi pasien yang bergejala, barulah dirawat di rumah sakit terdekat, yakni RSUD Gema Santi ataupun dirujuk ke RSUD Klungkung.

“Warga Nusa Penida yang tidak bergejala sementara isoman,  kalau yang bergejala di tampung di Rumah Sakit Gema Santi,” jelasnya.

Sementara, Bupati Klungkung, I Nyoman Suwirta saat mengikuti FGD bersama Bupati/Walikota se-Bali secara daring di Ruang Video Conference Senin (2/8/2021), memaparkan pihaknya saat ini tengah berupaya untuk menekan angka kematian pasien Covid-19.

Oleh karena itu, khusus untuk rujukan pasien Covid-19 dari Nusa Penida ke RSUD Klungkung mendapat perhatian serius. Apalagi saat ini Kapal Roro Nusa Jaya Abadi yang biasanya mengangkut pasien Covid-19 dari Nusa Penida sedang masuk docking.

Sehingga sebagai antisipasi, Pemkab sudah melakukan koordinasi dengan para pemilik perahu LCT. Yakni agar dapat membawa pasien positif Covid-19 menuju ke Klungkung daratan untuk segera mendapatkan perawatan di tempat isolasi terpusat yang sudah disediakan oleh Pemkab Klungkung.

Untuk diketahui, mengacu data Satgas Covid-19 Klungkung pada tanggal 3 Agustus 2021, total pasien konfirmasi Covid-19 di Kabupaten Klungkung yang masih dalam perawatan sebanyak 396 orang. Dari jumlah tersebut, 64 orang diantaranya merupakan warga Nusa Penida. (dia)

 Save as PDF

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Next Post

Pencuri Brankas BUMDES Sakti Terungkap Gara-gara Gadai Sertifikat

Sen Agu 9 , 2021
Dibaca: 12 (Last Updated On: 09/08/2021)Klungkung- fajarbali.com | Misteri hilangnya brankas di kantor BUMDes Sakti, Kecamatan Nusa Penida, Klungkung akhirnya terjawab.  Save as PDF

Berita Lainnya