https://www.traditionrolex.com/27 Hektaran Hutan Dikawasan Bukit Payang Kintamani Terbakar - FAJAR BALI
 

Hektaran Hutan Dikawasan Bukit Payang Kintamani Terbakar

(Last Updated On: 30/09/2020)

BANGLI – fajarbali.com | Kebakaran hebat melanda hutan konservasi Gunung Batur, Kintamani, Bangli, tepatnya di kawasan Bukit Payang Blok Tungiran. Dampak kebakaran yang terjadi pada Selasa (29/9/2020) sore itu, menyebabkan sebanyak 2 hektar lahan hutan tersebut ludes terbakar.

Api baru bisa dipadamkan Rabu (30/9/2020) dini hari tadi. Dari hasil identifikasi kepolisian, ditemukan sebanyak 14 titik api. Penyebanya, diduga kebakaran hutan tersebut terjadi karena ada oknum warga yang sengaja melakukan pembabatan dan pembakaran dikawasan hutan tersebut untuk membuka lahan pertanian.  

 

Sesuai informasi yang berhasil dihimpun, kronologis kejadian pertama kali dilaporkan salah seorang anggota Kesatuan Pengelolaan Hutan Konservasi (KPHK) Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA), I Wayan Laba (41) dari Desa Batur Selatan, pada Selasa sore sekitar pukul 17.17 wita. Yang bersangkutan mengaku mendapat informasi dari masyarakat bahwa telah terjadi kebakaran di kawasan hutan konservasi Gunung Batur tepatnya di Bukit Payang. Selanjutnya, Laba  bersama rekannya, Jero Mangku Dita (26) dan Gede Darmawan mendatangi lokasi yang dimaksud dan didapati hutan di kawasan itu telah terbakar hebat.

 

Selanjutnya, mereka kemudian menghubungi pihak Pemadam Kebakaran Kabupaten Bangli untuk membantu proses pemadaman. Saat itu juga, dua mobil damkar dikerahkan ke TKP. Turut hadir dalam  proses pemadaman api yakni dari Kepolisian Polres Bangli, Polsek Kintamani, TNI, dan dari pihak KPHK. Termasuk dibantu warga sekitar. Proses pemadaman api memerlukan waktu yang cukup lama. Api baru bisa dikendalikan pada Rabu (30/9/2020) sekitar pukul  02.00 wita dini hari. Api sulit dipadamkan, lantaran terkendala kencangnya hembusan angin dan medan yang cukup terjal sehingga menyulitkan proses pemadaman api.

 

I Made Cepot, salah seorang warga yang ada di lokasi dan turut membantu petugas dalam proses pemadaman mengungkapkan, sejatinya Selasa malam api sudah bisa dipadamkan. Namun mungkin karena ada angin dan kondisi panas, keesokan harinya, Rabu siang, asap kembali muncul disertai api. “Ya sekarang muncul api lagi, karena situasi alam dengan tiupan angin yang sangat kencang. Mobil damkar sudah meluncur kembali untuk melakukan upaya pemadaman,” bebernya saat dihubungi Rabu (30/9) siang kemarin.

 

Tindak lanjut dari itu, untuk memastikan penyebab kebakaran, tim identifikasi dari Polres Bangli turun ke lokasi melakukan olah TKP. Kegiatan itu dipimpin langsung Kapolres Bangli  AKBP. I Gusti Agung Dhana Aryawan, didampingi Kasat Intel Polres Bangli AKP I Made Budiarta, Kasat Sabhara Polres Bangli AKP IB Ketut Kariawan, enam orang dari  BKSD, Polisi Kehutanan dan sejumlah personel Polres. Hasil sementara, ditemukan sebanyak 14 titik api yang tersebar di hutan lindung tersebut. “Dari hasil olah TKP ini, diitemukan sebanyak 14 titik api. Diperkirakan lahan kawasan hutan konservasi Gunung Batur Bukit Payang blok Tungiran yang terbakar ini seluas kurang lebih dua hektar,” kata Kapolres.

 

Disinggung pemicu kebakaran hutan yang terjadi sejak Selasa (29/9/2020) sore  itu, mantan Kapolres Mappi, Papua ini mengaku belum bisa memastikan. Meski demikian, dari hasil olah TKP dan bukti-bukti yang berhasil dikumpulkan petugas di lokasi, ada dugaan unsur kesengajaan yang dilakukan oknum tak bertanggungjawab. “Di radius 50 meter dari titik api yang diketahui awal semalam, ini ada lahan yang kita duga merupakan upaya pembukaan lahan oleh oknum masyarakat. Itu ada penebangan pohon dan pembakaran sisa-sisa ranting. Kita duga, sumber api dari itu (lahan yang dibabat-red) sehingga meluas menjadi kebakaran hutan yang terjadi tadi malam,” jelasnya.

 

Dugaan tersebut kian diperkuat, lantaran petugas juga berhasil menemukan satu buah botol mineral yang didalamnya berisi sisa cairan mudah terbakar yang dipergunakan pelaku. “Tapi, ini masih dugaan. Kepastiannya kita masih melakukan olah TKP dan melakukan penyelidikan terkait oknum yang melakukan pembukaan lahan hutan tersebut,” tegas Kapolres Bangli. (arw)

 Save as PDF

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Next Post

Akibat Registrasi Kebun, Ekspor Durian Bali Masih Terganjal

Rab Sep 30 , 2020
Dibaca: 10 (Last Updated On: 30/09/2020)TABANAN, – fajarbali.com |  Salah satu pengepul durian asal Pupuan, Jero Putu Tesan, asal Tabanan menjelaskan, potensi serapan pasar ekspor akan buah durian dari Bali sangat menjanjikan pada setiap musim panen. Sayangnya, selama ini peluang ekspor tersebut belum optimal bisa diraih oleh Bali, lantaran sebagian […]

Berita Lainnya