https://www.traditionrolex.com/27 Gandeng Unud, BKKBN Bali Buka Layanan KB untuk PUS di Jembrana - FAJAR BALI
 

Gandeng Unud, BKKBN Bali Buka Layanan KB untuk PUS di Jembrana

(Last Updated On: 07/04/2022)

JEMBRANA – fajarbali.com | Guna menyiapkan sumber daya manusia (SDM) berkualitas untuk pelayanan KB, Perwakilan BKKBN bekerja sama dengan Fakultas Kedokteran Universitas Udayana (Unud) melaksanakan bhakti sosial pelayanan pelayanaan KB Gratis di Jembrana, pada Kamis, (7/4).

Bhakti sosial ini dilaksanakan sebagai lanjutan pelatihan Pre Service Training telah diselenggarakan sebelumnya.

Kepala Perwakikan BKKBN Provinsi Bali, dr. Ni Luh Gede Sukardiasih yang hadir dan meninjau kegiatan tersebut menyampaikan bahwa perlu disiapkan tenaga-tenaga yang berkompeten dalam pelayanan KB, khususnya untuk pemasangan IUD dan Implant, mengingat jumlah Pasangan Usia Subur (PUS) terus mengalami peningkatan.

“Penggunaan alat kontrasepsi bagi PUS sangat penting untuk mengatur jarak kelahiran, dan juga merupakan salah satu cara untuk pencegahan stunting,” katanya menyarankan.

Stunting merupakan kondisi gagal tumbuh yang diakibatkan oleh kekurangan gizi kronis dalam jangka waktu yang lama (sejak 1000 Hari Pertama Kehidupan), sejak dalam kandungan sampai bayi berusia 2 tahun.

Lebih lanjut wanita yang akrab disapa Luh De menjelaskan, pencegahan stunting dapat dilakukan melalui perencanaan keluarga, mulai dari calon pengantin sampai dengan perencanaan jumlah anak.

“Dari remaja sudah harus direncanakan, kapan akan menikah dan berapa mau punya anak. Menikah yang ideal, minimal 21 tahun bagi perempuan dan 25 tahun bagi laki,” imbuhnya.

Sebelum melaksanakan pernikahan, calon pengantin (Catin) juga diharapkan untuk melakukan pemeriksaan status gizi dan kesehatan agar terhindar dari resiko melahirkan anak stunting.

“Setidaknya ada 4 jenis pemeriksaan yang harus dilakukan oleh Catin, antara lain Berat Badan (BB) , Tinggi Badan (TB), Lingkar Lengan Atas (LiLA) dan kadar Hemoglobin (Hb) dalam darah,” kata dia.

Selain itu, PUS juga dianjurkan untuk menggunakan alat kontrasepsi untuk pengaturan jarak kelahiran dengan memperhatikan 4 Terlalu (4T), jangan terlalu muda hamil (< 20 thn), jangan terlalu tua hamil (>35 tahun), jangan terlalu dekat jarak kehamilannya (min 3 tahun) dan jangan terlalu sering hamil (lebih dari 2).

Sementara Wakil Dekan Fakultas Kedokteran, Unud dr. Eka Wiratnaya yang turut hadir dalam bhakti sosial tersebut menyambut baik dilaksanakan kegiatan ini.

“Kegiatan ini sangat penting bagi kami sebagai akademisi, di mana menjadi salah satu jenis  pengabdian masyarakat yang menjadi tri dharma perguruan tinggi. Dan tentunya juga dapat  meningkatkan kompetensi mahasiswa kami,” jelasnya.

Lebih lanjut dr. Eka juga berharap semoga kegiatan ini dapat diagendakan secara rutin dan  berkesinambungan sehingga ke depannya semakin banyak dapat memberikan pelayanan bagi masyarakat dan sudah tentunya setelah lulus mahasiswa ini dapat langsung menjalankan tugasnya di masyarakat.

Sementara Prisilia Brigita, salah satu mahasiswa yang ikut dalam kegiatan ini merasakan banyak sekali manfaat yang didapat. Sebelumnya Prisilia sudah mendapatlan pelatihan materi selama 2 (dua) hari, dan saat ini langsung praktek pemasangan IUD dan implant. (Gde)

 Save as PDF

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Next Post

Suyasa Berikan Kuliah Praktisi di Prodi PPKn Undiksha

Jum Apr 8 , 2022
Dibaca: 21 (Last Updated On: 07/04/2022)SINGARAJA – fajarbali.com  I Sekretaris Daerah (Sekda) Buleleng Gede Suyasa memberikan Kuliah Praktisi untuk Program Studi (Prodi) Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan (PPKn), Jurusan Hukum dan Kewarganegaraan, Fakultas Hukum dan Ilmu Sosial Universitas Pendidikan Ganesha (FHIS Undiksha). Kuliah Praktisi dalam Mata Kuliah Komunikasi dan Marketing Politik ini […]

Berita Lainnya