DENPASAR-fajarbali.com | Pemerintah Provinsi (Pemprov) Bali telah membuka tempat-tempat wisata. Meskipun pembukaan tersebut dilakukan sebagai uji coba, namun animo masyarakat yang berwisata sangat tinggi. Seperti yang terjadi di sejumlah obyek wisata pantai dikawasan Nusa Dua Kabupaten Badung. Kunjungan wisatawan mengalami peningkatan setiap harinya, khususnya wisatawan domestik.
Ketua Fraksi Partai Golkar DPRD Bali Wayan Rawan Atmaja menyatakan, setiap obyek wisata di Bali harus dilakukan pengawasan terhadap penerapan Protokol kesehatan (Prokes) ketat. Mulai dari pengecekan suhu badan, penggunaan masker, mencuci tangan, menjaga jarak, dan dan scan barcode aplikasi Pedulilindungi.
"Kebetulan saya sedang di pantai Club Med Nusa Dua, kunjungan wisata pantai sangat ramai termasuk informasi yang sama pada pantai Mengiat dan pantai Geger juga ramai kunjungan wisatawan," kata Rawan Atmaja, Minggu (03/10).
Dari pantauannya, saat ini wisata pantai sudah banyak pengunjung. Hal tersebut merupakan tanda mulai berputarnya perekonomian masyarakat. Namun, dikawasan Nusa Dua masih banyak obyek wisata yang belum menerapkan scan barcode melalui aplikasi Pedulilindungi. "Pantai di Nusa Dua belum ada penerapan seperti itu, baru pengecekan suhu dan penggunaan masker," akunya.
Disisi lain, untuk kawasan Internasional Tourisn Development Center (ITDC) Nusa Dua juga terlihat masih sepi pengunjung. Pasalnya, kunjungan wisata asing belum ada ke Bali dan baru wisatawan lokal saja. Meski demikian, tingkat hunian hotel di kawasan Badung selatan mulai merangkak yang sebelumnya nol besar.
Begitu juga dengan menurunkan kasus Covid-19 di Bali, bisa menjadi kepercayaan negara lain untuk berkunjung ke Bali. Termasuk dengan pemerintah yang diharapkan segera membuka pariwisata untuk wisatawan mancanegara. "Sekarang, hunian hotel sudah mulai merangkak dan tingkat hunian maksimal sampai 20 persen. Bukan hanya di Nusa Dua saja, kawasan Seminyak, Petitenget juga mulai ramai," tutupnya. (her)