Sejak mengalami kebakaran pasa 16 Juni 2021 lalu, eks Pasar Blahbatuh sampai kini kondisinya terlantar. Bahkan kondisi eks pasar tersebut terlihat kumuh dan terlihat puing-puing bangunan dan sudah mulai ditumbuhi rumput semak.
Atas kondisi ini, anggota DPRD Dapil Blahbatuh, Gusti Ngurah Kapidada agar dinas terkait bisa melakukan penataan agar bangunan tidak terlihat kumuh. “Itu kan ada di perempatan Blahbatuh, agar tidak terlihat kumuh pada sisi selatannya,” harap Kapidada, Senin (7/2/2022). Dijelaskan, dirinya mendapat informasi bahwa Pemkab Gianyar belum bida melakukan kegiatan apapun, karena hasil uji forensik dari pihak kepolisian belum keluar. “Mungkin karena satu hal ini, akhirnya menjadi menggantung, sehingga tidak bisa melakukan apa-apa,” terangnya.
Walau demikian, Kapidada berharap dari instansi yang menangani bisa melakukan penataan di luar area pasar, semisal menutup dengan seng atau pagar semi permanen. Kapidada juga mendengar aspirasi dari masyarakat khususnya dari pedagang, tidak menjadi soal menjadi pasar atau penataan lain, seperti taman, “Namun pedagang tetap memiliki tempat berjualan yang layak,” sebutnya.
Dijelaskan lagi, kondisi kebakaran yang sudah lama, pada Juni 2021 lalu, diharap hasil forensik sudah keluar, sehingga Pemkab bisa segera melakukan penataan. “Apapun nanti penataannya oleh Pemkab pasti yang terbaik, kami harap kesan kumuh itu hilang, sehingga paling tidak bisa rata tanah,” tutupnya.
Sebelumnya, Bupati Mahayastra menyampaikan di lahan eks pasar akan ditata menjadi areal pertamanan dan dibangun Patung Gajah Mada. Bahkan patung Gajah Mada akan disandingkan dengan patung Kebo Iwa. Dimana kedua tokoh ini memiliki kelebihan masing-masing dan memberikan kontribusi besar pada Bali pada era Majapahit.sar