DENPASAR– Fajarbali.com | Pengacara Togar Situmorang, SH., MH., MAP.,CLA melalui kuasa hukumnya R. Teddy Raharjo kali ini kembali melayangkan somasi atau teguran terhadap dua media online dan dua orang pengacara di Denpasar.
Teddy Raharjo dari Kantor Hukum Teddy Law Firm dihadapan wartawan, Senin (9/11/2020) mengatakan, Somasi dilayangkan kepada dua media online ini karena pihaknya keberatan pencantuman nama terang kliennya di judul berita dan di tubuh berita termasuk isi berita yg cendrung bukan fakta hukum tapi diduga HOAX.
Diungkap Teddy, judul berita yang tayang di dua media online itu tertulis “Diduga Gelapkan Uang Kliennya 250 Juta, Pengacara Togar Situmorang Terancam 4 Tahun Penjara” dan ” Edyanto Silalahi Laporkan Togar Situmorang ke Polresta Denpasar”.
Atas penyebutan nama tentang tersebut, Teddy menyebut kliennya merasa namanya dicemarkan. Bahkan Teddy menyebut bahwa pemberitaan itu cenderung menyerang pribadi seseorang dan menyesatkan.
“Pencantuman nama terang tersebut menurut kami tidak mengacu pada azas praduga tak bersalah malah cenderung mengarah pada adanya unsur pencemaran nama baik dan pembunuhan karakter,” ungkap Teddy.
Oleh karena itu, dalam somasi yang dilayangkan ke kedua media online ini, Teddy meminta agar dilakukan penarikan terhadap judul berita dan penulisan nama terang kliennya agar tidak menimbulkan persepsi yang merugikan kliennya
Terlebih saat ini Togar Situmorang telah menggunakan saluran aturan hukum yang diatur oleh undang-undang dengan sedang berjalannya persidangan nomor perkara 633 di PN Denpasar tentang Gugatan Wanprestasi yang mestinya harus dihormati.
Dikatakan pula, yang sedang terjadi saat ini adalah merupakan ranah hukum privat bukan ranah pidana, sedangkan ranah pidana adalah Ultimum Remidium dalam arti adalah upaya hukum paling terakhir, prinsip itu harus dipegang oleh setiap advokat atau lawyer yang paham hukum secara pintar.
Sementara terhadap dua pengacara berinisial INN dan ES, dalam surat somasi, Teddy meminta agar kedua pengacara ini mencabut pernyataan yang termuat dalam dua media online yang juga disomasi tersebut serta meminta maaf melalui media selama 7 hari berturut-turut.
Teddy mengatakan, sebagai pengacara harusnya kedua pengacara tersebut paham benar bahwa dalam memberikan keterangan terhadap media tidak boleh menyerang seseorang secara pribadi yang sifatnya tendensius.
Dikatakan pula, sampai saat ini pengacara Togar Situmorang tidak pernah menggelapkan uang kliennya 250 juta, malah sebaliknya tergugat lah yang belum membayar jasa advokat dan sukses fee sebesar Rp. 250 juta sebagaimana tertuang dalam perjanjian.
Dengan demikian, pihaknya juga melaporkan tergugat ke Polda Bali. Namun, menurut Teddy, hingga saat ini pelapor tidak kooperatif sehingga penyidik masih berusaha memanggil kembali.
Selain itu, pihaknya juga melaporkan ES terkait dugaan surat kuasa palsu. “Kami juga sudah melaporkan kedua rekan sejawat kami ini ke dewan kode etik KAI dengan harapan hukum bisa ditegakkan kepada kedua oknum pengacara tersebut,” sebut Teddy.
Sementara terkait somasi yang dilayangkan, Teddy berharap apa yang termuat dalam surat somasi tersebut ditindaklanjuti oleh kedua pengacara tersebut.
“Jika somasi yang kami layangkan ini tidak diindahkan oleh kedua rekan Pengacara berinisial INN dan ES, maka kami akan melaporkannya atas tindak pidana pencemaran nama baik,” tegas Teddy Raharjo.
Seperti diketahui, sebagaimana tertuang dalam kedua media online tersebut, menyatakan bahwa, pengacara Togar Situmorang dilaporkan ke Polisi karena diduga melakukan tindak pidana penipuan dan penggelapan oleh mantan kliennya Rolf Steffen Gornitz.
Edyanto Silalahi selaku kuasa hukum terlapor mengatakan, mengenai laporan tersebut akan diarahkan sesuai laporan kepolisian yang telah dibuatnya, dan jika sudah memiliki bukti yang cukup, maka perkara tersebut haruslah ditingkatkan.
Hal ini agar supaya perkara tersebut memiliki kekuatan hukum, dan proses hukum yang jelas sesuai dengan aturan yang berlaku dalam undang-undang.
Di kedua media online tersebut, Edyanto Silalahi juga mengatakan bahwa oknum pengacara Togar Situmorang akan jadi tersangka.
“99 persen yakin akan jadi tersangka, karena bukti yang kita ajukan sudah cukup untuk menyatakan dia jadi tersangka, namun kita tetap menghormati kewenangan dari pihak kepolisian, agar polisi bertindak secara objektif,” pungkas Edyanto.(eli)