BULELENG-fajarbali.com | Ditengah terjadinya pandemic Covid 19 yang kini melanda, bukan hanya tenaga medis yang menjadi ujung tonggak dalam memberikan petolongan kepada masyarakat yang menjadi korban Covid 19, melainkan seorang tukang bakar mayat pun juga menjadi berisiko berat dalam menjalankan tugasnya membakar mayat utamanya saat membakar mayat yang menjadi korban Covid 19.
Hanya saja para tukang bakar mayat hingga kini belum menjadapatkan peratian dari pemerintah sendiri. Seperti yang diungkapkan Made Nurita (56) asal Dusun Sekar, Desa Banjar, Kecamatan Banjar saat dikonfirmasi, Selasa (20/7) siang kemarin menuturkan kalau dirinya hingga kini harus menelan mentah-mentah rasa takutnya bila menghadapi masyarakat yang meninggal akibat Covid 19.
Baca Juga:
Jam Operasional UMKM Ditengah PPKM Darurat Diminta Dilonggarkan —-Penerapan PPKM Darurat Harus Dibarengi Solusi Berupa Bantuan
PPKM Darurat, Pemuda Loloan Bagi-Bagi Sembako Gratis
Dirinya menilai, ditengah memberikan pelayanan kepada masyarakat dalam hal ini membakar jenazah yang menjadi korban akibat Covid 19, Nurita merasa takut namun apa boleh buat hanya untuk menghidupi keluarganya dan harus memberikan pelayanan kepada masyarakat dirinya harus nekat melakukan pembakaran jenazah Covid. Ditengah rasa takut dan nekatnya itu, pihaknya mengakui kalau selama ini peratian pemerintah terhadap para tenaga pembakar jenazah sangat kurang. Dimana dirinya mengharapkan agar ada peratian pemerintah seperti memberikan rasa aman seperti memberikan jaminan kesehatan untuk para tenaga bakar jenazah.
”Yang kami harapkan hanya peratian pemerintah. Diluar upah yang kami terima dari masyarakat namun kami memerlukan jaminan kesehatan,”harapnya. Bahkan dirinya mengusulkan kepada pemerintah utamanya Gubernur Bali Wayan Koster agar bisa menunjuk para tukang bakar jenazah Covid sehingga para tukang bakar jenazah itu bisa diberikan jaminan kesehatan serta memberikan bantuan modal dalam hal ini membeli bahan bakar untuk pelaksanaan pembakaran jenazah utamanya yang dinyatakan Covid 19.
”Kalau boleh saya minta, pemerintah atau Gubernur Koster bisa menunjuk minimal empat orang tukang bakar jenazah Covid 19 untuk bisa melakukan pembakaran jenazah Covid 19. Bukan hanya itu, kami juga sangat mengharapkan adanya bantuan modal untuk pembelian Bahan Bakar Minyak (BBM) karena ditengah terjadinya pandemic saat ini kami merasakan sangat sulit mencari modal untuk pembelian BBM,”tuturnya. (ags)