BANGLI-fajarbali.com | Pembenahan terhadap kondisi Pasar Hewan Kayuambua, Susut yang selama ini cukup memprihatinkan, tampaknya segera akan bisa terwujud. Mengingat, Dinas Pertanian, Ketahanan Pangan dan Perikanan (PKP) Kabupaten Bangli telah mendapat tambahan anggaran Rp 500 juta yang bersumber dari Anggaran Pendapatan Belanja Daerah (APBD) Bangli tahun 2021.
Hal ini diakui Kadis PKP Bangli I Wayan Sarma saat dikonfirmasi, Kamis (15/7/2021). Kata dia, anggaran yang telah diplot sebesar Rp 500 juta tersebut akan digunakan untuk melakukan perbaikan terhadap sejumlah sarana-prasarana di Pasar Kayuambua, yang selama ini sudah rusak. “Anggaran tersebut akan kita plot untuk perbaikan sarana di Pasar Kayuambua,” tegasnya.
Adapun pembenahan yang akan dilakukan di Pasar Kayuambua, diantaranya, pembuatan jalan lingkar, tempat bongkar muat kendaraan besar, area parkir dan papan nama. “Rencananya anggaran ini juga akan kita gunakan untuk membuat master plan,” jelas pejabat asal desa Tembuku ini. Disampaikan, pembenahan dan perbaikan dilakukan mengingat sejumlah fasilitas di Pasar Hewan Kayuambua, belakangan ini memang telah rusak pasar, akibat termakan usia. “Hampir 15 tahun Pasar Kayuambua, belum pernah tersentuh anggaran untuk melakukan perbaikan,” sebutnya.
Baca Juga :
Semburan Belerang Mereda, Ribuan Ikan Di Danau Batur Mulai Alami Kematian
LPKA Karangasem Berikan Pelatihan Kepada Warga Binaan Anak
Karena itu, untuk pengembangan sarana-prasarana pasar, pihaknya juga merencanakan untuk membangun los, instalasi pengolahan sampah, penginapan dan posko kesehatan. “Pasar hewan ini sangat potensial sebagai penghasil PAD, sehingga sarana-prasarana akan terus kita benahi,”akunya.
Disebutkan, retribusi Pasar Hewan Pasar Kayuambua sejak empat tahun terakhir menunjukan tren meningkat. Untuk tahun 2017, retribusi terealisasi mencapai Rp 184.310.000, tahun 2018 sebesar Rp 200.949.000, tahun 2019 mencapai Rp 215.564.000 dan tahun 2020 sebesar 213.551.000. Peningkatan tersebut terjadi lantaran selama ini, Pasar Hewan Kayuambua dimanfaatkan peternak dari tiga kabupaten. Yakni, Gianyar, Karangasem dan Bangli, untuk memasarkan ternaknya.
Lebih lanjut, terkait pelaksanaan pembangunan, kata dia, masih dalam proses tahap pengisian PPAS. Sementara saat disinggung proses tender, pihaknya mengaku masih akan melihat RKA-nya dulu, apakah perbaikan itu menjadi satu paket atau terpisah-pisah. “Kalau pengerjaanya menjadi satu paket dengan harga lebih dari 200 juta, tentunya kami akan melakukan tender. Namun bila terpecah-pecah dan harganya dibawah Rp 200 juta, maka digunakan sistem penunjukan langsung sesuai regulasi yang ada,” beber Sarma. (ard)