NEGARA – fajarbali.com | Penambahan pasien terkonfirmasi Covid-19 kembali terjadi di Kabupaten Jembrana, bahkan jumlahnya cukup melonjak, dibanding biasanya. Lonjakan penambahan sebanyak 21 orang. Hal itu disampaikan Jubir Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Jembrana, dr Gusti Agung Putu Arisanthan saat memberikan keterangan pers , Minggu (30/8/2020).
Menurutnya sebanyak 21 orang yang terkonfirmasi itu dari hasil swab positif. “Hari ini cukup banyak, hasil dari tracing yang kita lakukan dari pasien terkonfirmasi sebelumnya,” ujar Arisantha. Bahkan sekarang ini mulai merambah dan berasal dari klaster kantor. Salah satu yang terkonfimasi Covid 19 adalah Kepala OPD dilingkup Pemkab Jembrana. Lainnya, dari Dinas Kesehatan 2 orang , Dinas PU 1 orang dan BPKAD 1 orang.
” Dari tambahan ini ada yang bagian dari klaster Kabid BPKAD Jembrana dan ada juga terjadi penularan baru. Saat ini masih kita telusuri dan perluas tracingnya. Termasuk direncanakan pengambilan test swab lagi bagi yang pernah kontak dekat,” terang Arisantha. Tak hanya itu, disebutkan penambahan terkonfirmasi positif juga dari
kalangan medis. Diantaranya dua orang bidan yang bertugas di puskesmas serta satu orang perawat di RSU Negara. Ketiganya memiliki riwayat pernah merawat pasien terkonfirmasi covid-19. Selain itu juga terkonfirmasi seorang dokter pensiunan PNS asal Dauhwaru.
Tambahan pasien terkonfirmasi yang terbilang cukup banyak hari ini juga dari klaster ibu hamil asal Desa Warnasari Kecamatan Melaya. Disana itu, terdapat penambahan sebanyak lima positif Mereka merupakan saudara yang jalin kontak dekat dan tinggal satu natah ( pekarangan).
Adanya penambahan , secara kumulatif jumlah pasien terkonfirmasi di Jembrana menjadi 143 orang , pasien sembuh 80 orang serta 2 kasus meninggal dunia. Secara rinci disebutkan, sejumlah OPD yang terkonfirmasi.
Menurutnya, di RSU Negara masih merawat 19 orang pasien terkonfimasi positif. Sementara sisanya , sebanyak 25 orang menjalani isolasi di Hotel Jimbarwana serta dua orang dirawat di Denpasar.
Karena kapasitas hotel yang terbatas , sebanyak 17 pasien harus menjalani karantina mandiri di rumah masing-masing.
“Kendati isolasi mandiri dirumah, kita tetap awasi kondisi mereka melalui surveilance desa maupun tenaga kesehatan dimasing masing puskesmas. Koordinasi juga sudah dilakukan kepada aparat desa, beserta pihak Babinsa dan Bhabinkamtibmas dibawah
agar isolasi mandiri berlangsung efektif, ” jelas Arisantha. Dia memprediksi ke depan masih akan terjadi penambahan kasus terkonfirmasi positif. “Karena itu , agar masyarakat jangan pernah berhenti menerapkan protokol kesehatan. Jangan pernah lelah meskipun situasi pandemi imi telah berlangsung lama. Ini penting untuk memutus penyebaran , sekaligus melindungi diri sendiri serta yang lainnya, ” pungkasnya. (prm)