MANGUPURA-sandybrown-gazelle-543782.hostingersite.com | Agar memudahkan pelayanan kepada masyarakat dalam Desa Adat Blahkiuh memanfaatkan teknologi di tengah pandemi Covid-19. Desa yang terletak di Kecamatan Abiansemal tersebut menerapkan Mobile Banking (M-Banking) pada layanan LPD Desa Adat Blahkiuh. Bendesa Adat Desa Blahkiuh, I Gusti Agung Ketut Sudaratmaja mengatakan, sistem M-Bangking akan memudahkan masyarakat mengecek saldo atau jumlah simpanan yang dimiliki tanpa harus datang ke LPD.
Sistem ini juga akan bekerjasama dengan perbankan untuk memudahkan masyarakat bertransaksi. "Nanti tabungan dan lain sebagainya bisa dicek melalui handphone, nanti juga akan link dengan bank kalau bayar nanti bisa melalui bank. Sistemnya masih kami sempurnakan saat ini sudah 80 persen siap," ujarnya, Rabu (28/7).
Baca Juga :
Operasi Prokes Jaring Lima Pelanggar Di Tembuku, Patroli Malam Juga Digencarkan, Sasar Warung dan Pertokoan di Kota Bangli
Polsek Susut Gelontorkan 170 Paket Sembako
Pihaknya mengungkapkan, penerapan teknologi Mobile Banking pada layanan LPD adalah sebagai upaya mempermudah pelayanan kepada masyarakat. Terlebih, di wilayah Blahkiuh banyak berkembang usaha UMKM, khususnya di bidang kuliner yang notabene dilakoni oleh masyarakat setempat."Kami juga memiliki pasar tradisional yang berkembang, masyarakat juga banyak yang menekuni usaha UMKM terutama kuliner, sehingga perlu ada layanan berbasis teknologi untuk memudahkan mereka," ungkapnya
Sudaratmaja pun mengaku akan terus mengembangkan sistem tersebut agar seperti penggunaan mesin Anjungan Tunai Mandiri (ATM) agar lebih memudahkan lagi masyarakat bertransaksi. "Kami sedang menyempurnakan layanan ini mudah-mudahan ke depan bisa dilengkapi lagi dengan mesin ATM. Astungkara akhir tahun ini bisa diluncurkan dan dimanfaatkan oleh masyarakat," ucapnya.
Selain penerapan teknologi di LPD Blahkiuh, pihaknya juga mendorong masyarakat di Desa Adat Blahkiuh menerapkan teknologi. Diantaranya, menggunakan aplikasi antar pesanan dan pembayaran menggunakan mesin Electronic Data Capture (EDC)."Kebetulan di Blahkiuh terkenal dengan kulinernya yang hampir tiap rumah ada dan sekarang sudah mulai online bisa bayar pakai kartu. Cara-cara ini yang akan kami kembangkan ke depannya," katanya seraya menyebutkan jumlah Kepala Keluarga yang mencapai 700 KK dengan 3000 jiwa lebih.(put)
Sistem ini juga akan bekerjasama dengan perbankan untuk memudahkan masyarakat bertransaksi. "Nanti tabungan dan lain sebagainya bisa dicek melalui handphone, nanti juga akan link dengan bank kalau bayar nanti bisa melalui bank. Sistemnya masih kami sempurnakan saat ini sudah 80 persen siap," ujarnya, Rabu (28/7).
Baca Juga :
Operasi Prokes Jaring Lima Pelanggar Di Tembuku, Patroli Malam Juga Digencarkan, Sasar Warung dan Pertokoan di Kota Bangli
Polsek Susut Gelontorkan 170 Paket Sembako
Pihaknya mengungkapkan, penerapan teknologi Mobile Banking pada layanan LPD adalah sebagai upaya mempermudah pelayanan kepada masyarakat. Terlebih, di wilayah Blahkiuh banyak berkembang usaha UMKM, khususnya di bidang kuliner yang notabene dilakoni oleh masyarakat setempat."Kami juga memiliki pasar tradisional yang berkembang, masyarakat juga banyak yang menekuni usaha UMKM terutama kuliner, sehingga perlu ada layanan berbasis teknologi untuk memudahkan mereka," ungkapnya
Sudaratmaja pun mengaku akan terus mengembangkan sistem tersebut agar seperti penggunaan mesin Anjungan Tunai Mandiri (ATM) agar lebih memudahkan lagi masyarakat bertransaksi. "Kami sedang menyempurnakan layanan ini mudah-mudahan ke depan bisa dilengkapi lagi dengan mesin ATM. Astungkara akhir tahun ini bisa diluncurkan dan dimanfaatkan oleh masyarakat," ucapnya.
Selain penerapan teknologi di LPD Blahkiuh, pihaknya juga mendorong masyarakat di Desa Adat Blahkiuh menerapkan teknologi. Diantaranya, menggunakan aplikasi antar pesanan dan pembayaran menggunakan mesin Electronic Data Capture (EDC)."Kebetulan di Blahkiuh terkenal dengan kulinernya yang hampir tiap rumah ada dan sekarang sudah mulai online bisa bayar pakai kartu. Cara-cara ini yang akan kami kembangkan ke depannya," katanya seraya menyebutkan jumlah Kepala Keluarga yang mencapai 700 KK dengan 3000 jiwa lebih.(put)