DENPASAR – fajarbali.com | Merebaknya virus corona di China turut berdampak kepada sektor pariwisata di Bali. Bahkan, Ribuan pramuwisata atau guide khusus mandarin terancam menganggur karena sudah tidak ada wisatawan asal tiongkok yang datang ke Bali.
Hal ini disampaikan Ketua Himpunan Pramuwisata Indonesia (HPI) Bali, Nyoman Nuarta, Selasa (4/2) di Denpasar. Dikatakan sejak adanya larangan dari pemerintah tiongkok bagi warganya untuk berpergian ke luar negeri termasuk ke Bali, kunjungan wisatawan tiongkok ke Bali langsung anjlok dan kini 80 persen dari 1.300 guide mandarin yang ada di Bali terancam menganggur.
“Dirasakan dari seminggu lalu. Anggota kami 80 persen yang handle Mandarin sudah tak bekerja. Sekitar 300 orang saat ini masih bekerja melayani kegiatan wisata dari turis asal Taiwan dan Makau,” kata Nuarta.
Para guide kini sangat terpukul dengan wabah virus corona yang membuat wisatawan China batal berwisata. Mereka terpaksa beralih profesi untuk memenuhi kebutuhan hidup sehari-hari, ada yang pulang kampung dan menjadi sopir taksi.
“Kami sangat terpukul, beberapa dari kami ada yang pulang kampung, ada yang ambil kerjaan lain, usaha lain. Mudah-mudahan ini tak terlalu lama. Kami juga bersyukur di Bali masih negatif (virus corona), artinya masih ada market lain yang bisa datang ke Bali,” ujar Nuarta.
Menurut Nuarta, sejumlah objek wisata yang biasa dikunjungi wisatawan asal China di Bali dipastikan sepi pengunjung. Semisal Marine Sport di Nusa Dua, Lembongan dan Nusa Penida, Uluwatu, Tanah Lot di Tabanan, dan beberapa objek wisata lainnya di Gianyar. (dar).