Dampak Pandemi, Pengangguran Terdidik Kian Meningkat

(Last Updated On: 23/06/2021)

Denpasar-fajarbali.com | Pandemi Covid-19 tak hanya berimbas pada sektor pariwisata dan pertumbuhan ekonomi di Bali. Pandemi yang telah berlangsung 1,5 tahun ini berimbas pula pada angka Tingkat Pengangguran Terbuka (TPT) di Bali yang didominasi pengangguran terdidik.


Akademisi Universitas Udayana Dr. IGW Murjana Yasa, Selasa (22/6/2021) menyampaikan, bahwa pengangguran terdidik lah yang paling banyak terjadi saat ini. Berdasarkan data pengangguran tertinggi didominasi oleh lulusan diploma 13,15 persen dan lulusan universitas 6,26 persen.

“Meski angka pengangguran di Bali terbilang lebih rendah dari nasional, namun yang memprihatinkan justru pengangguran lebih banyak terjadi pada tamatan diploma dan perguruan tinggi serta SMA/SMK,” katanya.

Baca Juga :
WFB dan Open Border Diminta Tetap Jalan dengan Prokes Ketat
Sebanyak 11 Desa Pilkel di Awal Tahun 2022, Proses Penjaringan Mulai November 2021

Tingkat pengangguran terbuka di Bali hanya 5 persen, secara nasional 7 persen. Jadi pengangguran di Bali masih lebih baik dibandingkan nasional. “Pengangguran lebih disebabkan karena mereka ini masih mampu menganggur, peluang baru yang sulit, angkatan kerja yang bertambah akibat terkena PHK dan dirumahkan serta pilih-pilih kerja,” jelasnya.

Murjana Yasa menilai ada beberapa faktor penyebab terjadinya pelonjakan pengangguran tinggi di Bali. Itu di antaranya antrean kerja yang bertambah terjadi saat pandemi ini, lulusan perguruan tinggi, diploma, dan SMA juga terjadi kenaikan hingga mereka yang terdampak pandemi dan akibat dirumahkan oleh perusahaan tempatnya bekerja.

Akibat dampak dari pandemi, menurutnya banyak masyarakat yang kehilangan pekerjaan atau di PHK dan ditambah para lulusan saat pandemi sulitnya mencari peluang-peluang pekerjaan. Tingkat pengangguran di Bali sebelumnya, pada tahun 2017 hingga 2019 relatif kecil, namun ketika pandemi ini mulai melonjak sangat signifikan, bahkan mencapai 5,63 persen, serta masuk dalam urutan 18 pengangguran tertinggi secara nasional.

Murjana Yasa mengakui, perbandingan tingkat pengangguran di perkotaan dan pedesaan juga sangat dalam perbedaannya. Dampak pandemi ini berdampak luas bagi daerah perkotaan. Terbukti, jumlah pengangguran tertinggi didominasi di perkotaan seperti Denpasar, Badung, dan Gianyar.

“Ke depan dalam upaya pemulihan ekonomi, yang penting adalah bagaimana mengembangkan optimisme seperti melalui ekonomi kreatif dan digital, pendidikan, kesehatan serta pertanian yang potensinya masih sangat besar,” tandasnya. (dha)

 Save as PDF

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Next Post

Hindari Pekerjaan Tumpang Tindih, PNS Diminta Bersinergi

Rab Jun 23 , 2021
Dibaca: 19 (Last Updated On: 23/06/2021)BANGLI-fajarbali.com | Bupati Bangli Sang Nyoman Sedana Arta, SE., melantik dan melakukan pengambilan sumpah/janji terhadap 122 Pegawai Negeri Sipil dalam jabatan fungsional di Lingkungan Pemkab Bangli, Selasa (22 Juni 2021) di Halaman Kantor Bupati Bangli.  Save as PDF

Berita Lainnya