Dampak Covid-19, Taman Budaya Provinsi Bali ditutup Untuk Umum Dan Maksimalkan Perawatan

Loading

DENPASAR - sandybrown-gazelle-543782.hostingersite.com | Akibat dari pandemi Covid-19 yang semakin meluas, hal ini sangat berdampak terhadap sektor ekonomi dan pariwisata khususnya di Bali. Tidak hanya itu saja, mewabahnya Covid-19 juga berdampak pada ditiadakannya event seni terbesar di Bali yakni Pesta Kesenian Bali (PKB 2020) terlebih kepada para seniman yang telah mulai berlatih untuk penampilan di festival tahunan tersebut. Dampak Covid-19 ini juga dirasakan oleh pihak UPTD Taman Budaya Provinsi Bali, selaku pengelola tempat yang menjadi tuan rumah diselenggarakannya event tersebut. 

 

Saat dikonfirmasi, pihak UPTD Taman Budaya Provinsi Bali mengaku, sejauh ini telah melakukan persiapan perencanaan untuk PKB yang seharusnya diselenggarakan pada 13 Juni–11 Juli mendatang. Salah satu persiapan tersebut yakni dokumen gambar desain stand pameran dan kuliner yang saat ini telah selesai dikerjakan. Pembuatan rencana desain ini telah menghabiskan dana sebesar Rp36 juta. 

 

Dengan dibatalkannya PKB 2020, perencanaan ini tidak sampai dilanjutkan ke proses pembuatan 215 stand pameran dan 28 tender kuliner. “Dokumen perencanaan yang sudah jadi ini bisa dipergunakan pada PKB tahun 2021,” ungkap Plt Kepala UPTD Taman Budaya Provinsi Bali, Putu Suka Redaya, Rabu (8/4/2020).

 

Meskipun rancangan desain stand pameran dan kuliner ini dapat digunakan kembali untuk PKB tahun depan, hal yang sama tidak berlaku untuk anggaran pembuatan stand pameran dan kuliner.

 

Suka Redaya menyatakan, anggaran tersebut akan dikembalikan ke Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) Provinsi Bali. “Anggaran yang tersisa maupun yang tidak bisa dibelanjakan atau digunakan harus dikembalikan pada tahun ini, juga tidak boleh disimpan untuk digunakan tahun depan,” ujarnya.

 

Ia juga menyayangkan, dengan ditiadakannya Pesta Kesenian Bali 2020 yang memicu batalnya pembuatan 215 stand pameran dan 28 stand kuliner ini, maka ini berarti ada ratusan UMKM yang tidak bisa memasarkan produknya dalam ajang PKB di tahun ini. 

BACA JUGA:  LAKMÉ 9to5 Reinvent, Hadirkan Solusi Make Up Ringan dan Tahan Lama

 

Meski gelaran PKB tahun 2020 sudah resmi dibatalkan, saat ini pihak UPTD Taman Budaya Provinsi Bali telah melakukan berbagai langkah preventif yang dirasa perlu untuk dilakukan guna mengantisipasi meluasnya pandemi Covid-19 di Taman Budaya. Antara lain, ditutupnya Taman Budaya untuk umum hingga 21 April 2020 mendatang. 

 

Selain itu, kegiatan penyemprotan dengan disinfektan juga telah dilakukan di beberapa titik lokasi yang biasanya digunakan untuk pementasan di Taman Budaya ini, yang nantinya akan dilanjutkan untuk penyemprotan secara menyeluruh. “berhubung alat semprot yang kami gunakan kapasitasnya kecil dan terbatas kemampuannya, maka penyemprotan dilakukan secara bertahap. Nantinya akan kami lanjutkan dengan penyemprotan secara menyeluruh,” ungkap Suka Redaya.

 

Walau saat ini ditutup untuk umum, pihak UPTD Taman Budaya tetap melakukan perawatan secara maksimal terhadap fasilitas maupun gedung-gedung pertunjukan. "Taman Budaya memiliki 1 gedung pameran, 2 gedung pertunjukan indoor dan 4 tempat pertunjukan outdoor ini tetap dirawat dengan menerjunkan petugas secara bergiliran dengan sistem piket, baik untuk membersihkan areal taman budaya serta menjaga koleksi lukisan yang dimiliki taman budaya. Untuk itu, terdapat 12 petugas jaga dan 6 satpam yang datang mengawasi secara bergiliran. Selama ditutup hanya gedung pameran yang perlu diawasi, karena ada banyak karya pelukis maestro," papar Suka Redaya. (dar).

Scroll to Top