KUTA UTARA -fajarbali.com |Sejak meningkatnya wabah virus corona atau covid-19, tindak kejahatan seperti jambret, begal, curanmor hingga kasus curat di wilayah Kuta Utara menurun drastis. Penurunan tingkat kejahatan ini terjadi saat Nyepi, 25 Maret 2020 lalu.
Hal itu disampaikan Kanit Reskrim Polsek Kuta Utara Iptu Androyuan Elim, Kamis (16/4/2020). Menurutnya wilayah Kuta Utara merupakan salah satu lokasi pariwisata terkenal di Bali. Namun saat covid-19 mewabah, kasus kejahatan pun menurun.
Berbagai aksi kejahatan seperti copet, jambret hingga begal yang sebelumnya kerap terjadi dan selalu menjadi viral di media sosial, sekarang ini nihil kejadian.
“Situasi kamtibmas di wilayah Kuta Utara berjalan aman dan kondusif. Kasus kejahatan menurun, belum ada yang menonjol. Kasus jambret dan begal nihil sejak Corona ini,” ujar perwira asal Kupang Nusa Tenggara Timur ini.
Diakuinya, kendati mengalami penurunan, pihak Polsek Kuta Utara tetap melakukan pemantauan di sejumlah titik rawan kejahatan. Pemantauan ini dilakukan untuk meminimalisir kejahatan konvensional yang sewaktu-waktu bisa saja terjadi.
Sedangkan titik rawan kejahatan yang diantisipasi yakni wilayah Canggu, Umalas dan Pantai Berawa. “Kring Reserse tetap berjalan. Pemantauan titik rawan ini sekaligus memonitor orang-orang yang ngumpul-ngumpul dan disarankan untuk bubar,” ungkapnya. (hen)