MANGUPURA-fajarbali.com | Ribuan masyarakat Dalung, Jumat (19/1/2018) lalu memadati Lapangan Bina Raga Dalung mendeklarasikan mendukung Paslon Cagub dan Cawagub Bali, I Wayan Koster dan Tjokorda Oka Artha Ardana Sukawati atau yang lebih dikenal KBS-Ace.
Massa yang berasal dari Desa Adat Dalung, Padang Luwih, dan Tuka tersebut telah siaga semenjak pukul 15.00. Tak tanggung-tanggung dalam deklarasi tersebut pun KBS-Ace disambut 1.233 orang penari pendet, diiringi 23 barung gamelan gong.
Selain paslon KBS-ACE, hadir pula pada kesempatan itu Ketua Tim Pemenangan KBS-ACE Provinsi Bali yang juga Bupati Badung I Nyoman Giri Prasta, Ketua Badan Saksi Pemilu Nasional (BSPN) DPD PDIP Bali yang juga Wabup Badung Ketut Suiasa, Ketua DPRD Badung Putu Parwata, Ketua Tim Pemenangan KBS-ACE Badung I Gusti Anom Gumanti, Wakil Ketua DPC PDI Perjuangan Badung I Bagus Alit Sucipta, Ketua PHRI Badung, I Gusti Ray Surya Wijaya, para petinggi PDI Perjuangan serta tokoh-tokoh masyarakat Desa Dalung.
Ketua Panitia, Nyoman Widana menyampaikan terima kasih kepada masyarakat yang hadir tumpah ruah menyampaikan dukungan kepada KBS-Ace. Pihaknya pun memastikan warga Dalung siap memenangkan KBS-Ace 90 persen. “Kita harus memilih pemimpin yang menjunjung tinggi kebudayaan berpedoman pada Tri Hita Karana. KBS-Ace lah orangnya,” tegasnya yang dilanjutkan pembacaan deklarasi dukungan Desa Adat Dalung, Padang Luwih, dan Tuka untuk KBS-Ace.
Ketua Tim Pemenangan KBS-Ace Provinsi Bali, I Nyoman Giri Prasta mengajak masyarakat Dalung untuk bersama-sama memilih figur Gubernur Bali yang tepat. “Tiang menginginkan pendidikan, kesehatan gratis di Provinsi Bali. Di Badung sudah kita laksanakan. Sekarang Badung harus meyadnya untuk Bali dengan memilih Koster Ace agar pendidikan dan kesehatan di Bali gratis,” ajaknya.
Sementara itu, Wayan Koster didampingi Cok Ace menarget kemenangan minimum 70 persen seluruh Bali. Sementara di Badung ditarget sebesar 75 persen. “Astungkara tiang menang di sembilan Kabupaten/Kota,” ujarnya.
Adapun program yang direncanakannya, meliputi pendidikan gratis 12 tahun di seluruh Bali, pendidikan gratis bagi anak paud yang berbasis agama Hindu, kesehatan gratis, mengembangkan JKBM menjadi KBS, yakni Krama Bali Sehat. Selanjutnya juga mengembangkan adat, agama, seni, budaya, dan tradisi. “Sanggar-sanggar seluruh Bali juga akan kami bantu, termasuk penghargaan kepada seniman berprestasi. Sehingga masyarakat Bali kuat dan tetap berbudaya,” terangnya.
Di samping itu, aset Pemprov Bali, khususnya tanah yang selama ini terbengkalai, kata dia, akan diberdayakan digunakan. Misalkan untuk fasilitas kesehatan, pendidikan, pura maupun fasilitas umum. “Akan saya hibahkan langsung ke desa adat. Jika di Badung, Bapak Giri Prasta terkenal dengan istilah ikan lele, ikan mujair. Tiang tak ada lagi ikan lele, langsung ikan mujair alias langsung cair,” tandasnya. (put)