Cupak Lambangkan Kerakusan Pemimpin, Kijang Kencana Simbol Keemasan Partai Golkar

Menariknya, dalam pendaftaran yang dipimpin langsung Ketua DPD II Golkar Badung I Wayan Suyasa tersebut diiringi parade budaya dengan Tari Kijang Kencana, pementasan bondres dengan lakon Cupak dan tradisi ngunying atau ngurek.  

 Save as PDF
(Last Updated On: 14/05/2023)
Tari Kijang Kencana dan pementasan bondres dengan lakon Cupak yang mengiringi pendaftaran bacaleg Partai Golkar Badung, Minggu (14/5).

 

MANGUPURA-Fajarbali.com | DPD II Golkar Badung telah mengajukan pendaftaran bakal calon legislatif (bacaleg) ke Komisi Pemilihan Umum (KPU) Badung, Minggu (14/5). Menariknya, dalam pendaftaran yang dipimpin langsung Ketua DPD II Golkar Badung I Wayan Suyasa tersebut diiringi parade budaya dengan Tari Kijang Kencana, pementasan bondres dengan lakon Cupak dan tradisi ngunying atau ngurek.  

Lakon Cupak tersebut menceritakan kerakusan pemimpin ketika menjabat. Diceritakan pemimpin yang tidak merata terhadap bawahan dan masyarakat. Maka pesan yang disampaikan adalah ketika nanti sudah terpilih agar selalu mengedepankan kepentingan masyarakat dan tidak hanya mementingkan kepentingan sendiri (rakus). Dicontohkan kisah seorang I Lutung yang ketika lapar semua saudara dan kawannya dimintai tolong untuk mencari makan. Namun ketika makanan sudah terkumpul, malah I Lutung tidak mau berbagi dan memakannya sendiri. 

Sementara Tarian Kijang Kencana menurut Ketua DPD II Golkar Badung, I Wayan Suyasa memiliki simbol keemasan yang juga melambangkan warna Partai Golkar. Selain itu secara pribadi dirinya mengaku menyukai tarian tersebut.

“Kami menunggu tahun 2024 menjadi masa keemasan Partai Golkar. Kijang Kencana itu tarian ada nuansa bersandar gurau dan juga menunjukkan kesenangan. Harapan saya pada pemilu tidak usah terlalu ruwet dan bermusuhan walau beda pandangan. Tapi berkumpul dalam kontek kompetisi, setelah itu kembali merangkul bersama. Tidak usah ego-ego lagi, bangun Badung untuk lebih baik lagi,” pungkasnya.W-004

 Save as PDF

Next Post

Kesulitan Gotong Mayat dan Nikahan, Warga Banjar Semaon Perlebar Jalan

Sen Mei 15 , 2023
. “Kalau ada warga meninggal di rumah sakit yang rumahnya di pemukiman timur, kami harus menggotong mayat sejauh kurang lebih 2 kilomer. Karena ambulance belum bisa masuk. Begitu juga kalaunada warga nilahan, ” ujar Kelian Dinas Banjar Semaon, I Wayan Robiana. 
IMG-20230514-WA0045

Berita Lainnya