https://www.traditionrolex.com/27 Cinta Lingkungan, Siap Darling Bersama DLDF Tanam 5 Ribu Bibit Mangrove di Bali - FAJAR BALI
 

Cinta Lingkungan, Siap Darling Bersama DLDF Tanam 5 Ribu Bibit Mangrove di Bali

Siap Darling, adalah sebuah gerakan cinta lingkungan khusus untuk generasi muda yang digagas Bakti Lingkungan Djarum Foundation (BLDF) sejak 2018 yang lalu.

 Save as PDF
(Last Updated On: 02/09/2022)
Beberapa anak komunitas Siap Darling menyelesaikan rangkaian games
yang diinisiasi oleh Bakti Lingkungan Djarum Foundation.

DENPASAR-fajarbali.com|Siap Darling, adalah sebuah gerakan cinta lingkungan khusus untuk generasi muda yang digagas Bakti Lingkungan Djarum Foundation (BLDF) sejak 2018 yang lalu.

Menggandeng 150 mahasiswa aktif yang tergabung di Komunitas Siap Darling atau Darling Squad pada aksi penanaman mangrove di Kawasan Hutan Mangrove Pemogan (31/08).

Mahasiswa-mahasiswi ini berasal dari lima universitas di Provinsi Bali yang secara sukarela bergabung di Siap Darling dan sebelumnya sudah aktif melakukan berbagai aksi cinta lingkungan. Penanaman 5.000 bibit mangrove ini menjadi aksi yang pertama dilakukan secara luring, setelah sebelumnya kegiatan lebih banyak berfokus pada kanal daring.

“Siap Darling diusung oleh BLDF sebagai wadah bagi generasi muda untuk mewujudkan aksi peduli lingkungan dan menjadi kontribusi nyata dalam mengatasi berbagai persoalan yang ada di sekeliling kita. Keterlibatan Komunitas Siap Darling ini sangat besar dampaknya, tidak hanya melalui penanaman pohon seperti yang kita lakukan pada hari ini, tapi juga dengan penyebaran pesan-pesan positif tentang lingkungan yang mereka sampaikan melalui beragam kanal media sosial masingmasing,” ujar Mutiara Diah Asmara, Communications Director Djarum Foundation.

Selain ikut menanam mangrove, dalam kegiatan ini Komunitas Siap Darling juga mendapatkan pembekalan dari I Gede Robi atau yang dikenal dengan Robi Navicula dan Alfira Naftaly atau yang akrab disapa Anak Bebex mengenai aksi cinta lingkungan apa saja yang bisa dilakukan oleh pemuda-pemudi di Bali dari lingkungan terdekat mereka yaitu rumah tinggalnya, mengenali ragam jenis tanaman, serta bagaimana menyebarkan berita baik tentang lingkungan yang efektif. Karena keikutsertaan di Siap Darling bersifat sukarela, harapannya Komunitas Siap Darling juga dapat menginspirasi keluarga, teman dan saudaranya untuk lebih peduli dengan lingkungan dengan caranya masing-masing.

Alfira Naftaly atau yang akrab disapa Anak Bebe memberikan
pembekalan terkait aksi berbagi kebaikan tentang lingkungan melalui media sosial.

Kami juga ingin mendorong mereka untuk lebih peka terhadap lingkungan sehingga nantinya mereka-mereka inilah yang akan melanjutkan upaya yang kita lakukan pada hari ini di lingkungan tinggalnya masing-masing,” tambah Mutiara. Selain mangrove, Siap Darling juga kerap menggandeng Komunitas Siap Darling untuk melakukan aksi penghijauan di candi-candi seluruh Indonesia. Hingga saat ini, sudah ada 8 kawasan candi yang telah ditanami oleh 942 Darling Squad, dan jumlah ini diharapkan dapat terus bertambah setiap tahunnya.

I Ketut Subandi, S. Hut., M.Si., Kepala Taman Hutan Raya Ngurah Rai, Bali menyebut, saat ini perhatian masyarakat terkait pelestarian mangrove memang terus meningkat “Sebagai ekosistem penyokong karbon biru, mangrove memiliki kemampuan menyerap emisi 3—5 kali lebih besar daripada hutan hujan tropis. Namun, butuh waktu 5-10 tahun hingga mangrove tumbuh berkelanjutan dan mencapai fungsi tersebut,” ujar Subandi.

Setelah ditanam, mangrove pun dapat rusak secara alami karena terbawa ombak, pasang surut air laut, tidak tahan terhadap salinitas payau, endapan lumpur, atau akibat aktivitas manusia. Oleh karena itu, penyulaman atau proses mengganti mangrove yang telah mati dengan bibit baru perlu dilakukan, hingga tahun ke-2. “Bila generasi muda dapat terlibat merawat mangrove di berbagai siklus hidupnya, saya yakin mereka akan lebih menghargai keberadaan dan kekayaan fungsi tanaman ini nantinya. Maka dari itu, sebagai perwakilan dari Pemerintah Daerah, kami ingin keterlibatan generasi muda saat ini dapat menjadi tongkat estafet untuk generasi muda ke depannya,” tegas Subandi.

Sementara Nana Mirdad, aktris peduli lingkungan, serta sebagai perwakilan anak muda, menyampaikan seiring meningkatnya tantangan pelestarian bumi dan pengendalian perubahan iklim, kesadaran itu perlu lebih dikencangkan. “Terkadang kita tidak menyadari bahwa hal-hal kecil seperti tidak menyisakan makanan, dapat mengendalikan dampak lingkungan seperti emisi karbon dan lainnya. Perubahan kecil itu ternyata dapat menjadi salah satu langkah kita untuk menjalin keharmonisan dengan alam. Maka dari itu, pemuda pun memiliki kendali untuk mengubah masa depannya sendiri, termasuk dengan merawat dan menghargai berbagai ekosistem bumi,” ujarnya.

Seriani yang merupakan salah satu Darling Squad asal Papua dan sedang mengenyam pendidikan di Universitas Udayana mengikuti lokakarya, bincang-bincang, serta penanaman mangrove mengaku senang karena tidak hanya mendapat tambahan teman, ilmu, dan pengalaman, tetapi juga semakin menyadari upaya apa saja yang dapat generasi muda lakukan untuk berkontribusi terhadap lingkungan dan perubahan iklim.

“Saya baru memahami ternyata mangrove memiliki banyak jenisnya dan di acara ini, saya pun jadi semakin belajar bagaimana cara mangrove tumbuh serta apa saja tantangan dalam merawatnya. Melalui acara ini, saya harap keberadaan mangrove di Bali dapat terjaga, dan semakin banyak teman-teman mahasiswa yang peduli pada kelestarian ekosistem ini,” kata Seriani. (dj)

 Save as PDF

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Next Post

Asics Metaspeed™+ Jadi Andalan 4 Pelari Indonesia di Event Time Trials di Thailand

Jum Sep 2 , 2022
Untuk merayakan kesuksesannya di Indonesia, ASICS memberangkatkan 4 pelari Indonesia terpilih ke Bangkok, Thailand dalam acara peluncuran edisi Asia Tenggara, META : Time : Trials Bangkok.

Berita Lainnya