Cegah Penyebaran Covid-19,  Dilakukan  Karantina Banjar 

(Last Updated On: 02/07/2020)

NEGARA – fajarbali.com | Menyikapi melonjaknya kasus transmisi lokal di Desa Kaliakah, Gugus Tugas  Percepatan Penanganan Covid-19 Jembrana memilih opsi pemberlakuan karantina banjar.

Opsi ini guna mencegah makin meluasnya penyebaran virus dari klaster pulang kampung seorang warga asal Denpasar. Sebelumnya enam  kasus sudah  terkonfirmasi positif covid-19 di wilayah Desa Berangbang dan Kaliakah. Penambahan ini berasal dari klaster seorang warga berdomisili Denpasar sempat pulang kampung ke Desa Kaliakah.

Jubir Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Jembrana dr I Gusti Agung Putu Arisantha mengatakan kebijakan karantina banjar ini merupakan satu dari 2 opsi yang akhirnya disepakati gugus tugas bersama warga banjar desa setempat.

Kebijakan ini juga sudah disosialisasikan gugus tugas  bersama jajaran perangkat desa dari 2 kali rapat sebelumnya.
” Karantina banjar akan dimulai besok jumat (3/7/2020) di Banjar Munduk Desa Kaliakah. Hari pertama karantina juga langsung dilaksanakan rapid test tahap pertama,” ujar Arisantha seusai rapat teknis  penetapan karantina banjar bertempat di Kantor Camat Negara , Kamis ( 2/7/2020).

Rapat teknis membahas kesiapan karantina dipimpin Asisten II Pemkab Jembrana, I Gusti Ngurah Sumber Wijaya. Rapat digelar di Kantor Camat Negara, juga dihadiri Asisten III I Ketut Kariadi Erawan, Perbekel Desa Kaliakah I Made Bagiarta, Perbekel Berangbang I Gusti Putu Supradnya, unsur TNI/Polri  serta perangkat desa serta kelian setempat.

Dalam sosialisasi melalui rapat sebelumnya, ada dua opsi yang dimunculkan guna mencegah makin meluasnya penyebaran virus di Desa Kaliakah. Pertama akan melaksankan rapid test massal guna screening awal dan opsi kedua, melaksanakan karantina banjar dengan disertai pelaksanaan rapid test.
“Berdasarkan rapat itu, perangkat desa , adat maupun tokoh menyepakati dilaksanakan karantina banjar. Mekanismenya nanti , selama 14 hari kedepan warga akan berdiam diri dirumah dan pelarangan keluar maupun masuk banjar. Bagi yang rapid tesnya reaktif segera akan dilaksanakan swab untuk dapat dipisahkan dan diberikan tindakan lanjutan, “ terang Arisantha.

Pelaksanaan rapid test rencananya dilaksanakan di masing-masing tempek. “Khusus untuk rapid test besok (Jumat, 3/7 hari ini), kita sudah siapkan alat rapid habis pakai sebanyak 2000 buah. Sedangkan petugasnya, selain dari dinas kesehatan sendiri juga diperbantukan petugas dari perwakilan masing-masing puskesmas, mengingat warga yang diambil rapidnya cukup banyak,” terang Arisantha.

Terkait pelaksanaan Karantina banjar ini, Bupati Jembrana I Putu Artha selaku ketua gugus tugas percepatan penanganan covid-19 dalam arahannya melalui Asisten II, I Gusti Ngurah Sumber Wijaya mengatakan opsi karantina banjar ini dipilih sebagai solusi terbaik menyelamatkan warga dari penularan dan penyebaran virus. Hal itu mengingat begitu cepatnya virus dapat menyebar , sehingga tidak hanya melindungi warga satu desa saja , tapi warga lain khususnya di Kabupaten Jembrana. Menurutnya,
Bupati Artha juga memerintahkan seluruh jajaran gugus tugas bersma jajaran satgas gotong royong , melakukan langkah-langkah terbaik mencegah penularan virus. “Dengan adanya karantina nanti, tentu ada sejumlah pembatasan aktivitas warga. Kita harapkan mereka lebih banyak diam dirumah. Nah untuk kebutuhan logistik akan dipenuhi oleh pihak gugus tugas dalam bentuk bantuan sembako, diantarkan oleh petugas ke rumah warga masing-masing,” tegas Bupati Artha, lewat Asisten II Sumber Wijaya. Seluruh warga Jembrana diharapkan melihat kasus di Banjar Munduk tersebut, sebagai cerminan untuk meningkatkan kewaspadaan menangani penyebaran covid-19.
“Saya berharap kita semua bisa belajar dari kasus ini. Bagaimana kewaspadaan kita, kedisiplinan kita untuk tetap patuh menjalankan protokol kesehatan tidak boleh lengah dan kendor. Mengingat pandemi ini belum selesai,” tegasnya kembali. Harapannya, karantina banjar di Banjar Munduk Kaliakah merupakan kejadian pertama dan yang terakhir.
Data yang tercatat dalam rapat, bahwa jumlah warga di Banjar Munduk sebanyak 990 orang atau 289 KK. Dia berharap pelaksanaan karantina banjar nanti , seluruh pihak harus saling bergotong royong dalam menyelesaikan masa karantina. Tentu saja, pemenuhan logistik akan dibantu petugas Gugus Tugas Covid 19. Selain itu, pihaknya membuka 
apabila ada donatur atau warga ingin membantu warga Banjar Munduk. Berkaitan keamanan juga akan dibantu dari jajaran Polres Jembrana dan Kodim 1617/Jembrana, seluruh tahapan karantina selesai. Dalam proses karantina, fasilitasnya akan disiapkan oleh pemerintah daerah dan tentunya sesuai kemampuan daerah. 
 
Sementara I Made Bagiarta usai rapat teknis menatakan siap melakukan sosialisasi kepada warga terkait pelaksanaan karantina banjar. Opsi karantina banjar itu, katanya, lahir dari kesepakatan warganya guna mencegah meluasnya klaster penyebaran virus khsuusnya dibanjar munduk. “Kita akan lakukan sosialisasi secara manual melalui kelian juga dibantu jajaran gugus agar warga paham bagaimana mekanisme karantina banjar ini. Termasuk nanti upaya pengawasan, mengingat akses jalan dan keluar banjar tidak ditutup hanya ada pengawasan. Kita berupaya maksimal munghkin hingga karantina ini sukses dan perlu dukungan semua pihak mengingat karantina ini termasuk hal yang baru bagi warga desa kaliakah,” terangnya.

Sementara, dr Gusti Agung Putu Arisantha usai dapat kemarin juga menyampaikan tentang perkembangan jumlah kasus positif di Jembrana. “Pada hari ini (Kamis,2/7), terjadi penambahan kasus positif sebanyak enam pasien, jadi totalnya menjadi 41 kasus yang sebelumnya 35 kasus positif. Menurutnya, enam kasus baru itu di antaranya tiga orang merupakan klaster dari banjar munduk dan masih ada hubungan saudara dengan pasien positif sebelumnya. Lalu tiga positif lainnya dari Desa Yeh Embang Kauh Mendoyo, Desa Yeh Sumbul Mendoyo, serta Desa Dangin Tukadaya Kecamatan Jembrana. Terhadap tiga kasus positif ini merupakan screning petugas baik di Puskesmas dan RSU Negara.(prm).

 Save as PDF

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Next Post

Ketua DPRD Bali Berpesan Beda Pilihan Tak Buat Masyarakat Terpecah Belah

Kam Jul 2 , 2020
Dibaca: 4 (Last Updated On: 02/07/2020)DENPASAR – fajarbali.com | Menjelang Pilkada serentak 2020 yang akan digelar pada tanggal 8 Desember mendatang, banyak pihak yang sedikit merasa was-was. Pasalnya, digelar ditengah Pandemi Covid-19. Maka dari itu, DPRD Bali meminta agar pelaksanaan Pilkada tetap mematuhi Protokol Kesehatan.  Save as PDF

Berita Lainnya