https://www.traditionrolex.com/27 Butuh 120 Kantong Darah Per Hari, PMI Bali Ingatkan Masyarakat Untuk Berdonor Darah - FAJAR BALI
 

Butuh 120 Kantong Darah Per Hari, PMI Bali Ingatkan Masyarakat Untuk Berdonor Darah

(Last Updated On: 28/02/2021)

Denpasar-fajarbali.com | Kasubid Humas Unit Transfusi Darah (UTD) PMI Provinsi Bali, I Made Geria Arnita mengajak seluruh masyarakat Bali untuk lebih intens dalam melakukan donor darah. Selain bermanfaat bagi kesehatan tubuh, kegiatan tersebut pun secara tidak langsung membantu masyarakat yang sedang membutuhkan.

Diakuinya, saat ini kesadaran masyarakat Bali untuk melakukan donor darah rupanya masih cukup minim. Hal itu terbukti, dari ketergantungan suplai darah di Rumah Sakit di Bali mencapai 70-90 persen, sedangkan masyarakat yang berdonor darah masih tergolong rendah.

  “Minimnya pendonor saat ini juga disebabkan karena masih mewabahnya pandemi Covid-19, sehingga masyarakat masih khawatir jika saat melakukan donor darah akan terpapar virus. Padahal kenyataannya, setiap kegiatan donor darah, baik petugas maupun pendonor akan dilakukan screening dan penerapan protokol kesehatan yang ketat. Sehingga kegiatan donor darah dapat berjalan dengan aman,” ujarnya, Minggu (28/2).

  Menurut Geria, kebutuhan darah di Bali dinilai cukup tinggi, sedangkan perbandingan dengan ketersediaan tidak seimbang. Maka dari itu, pihaknya terus gencar melakukan sosialisasi kepada masyarakat, organisai, TNI/Polri, instansi pemerintah, kampus, maupun pelaku usaha di sektor pariwisata untuk turut berpartisipasi dalam melaksanakan kegiatan donor darah.

  “Ketersediaan darah yang bisa difasilitasi Markas Besar PMI Bali maupun UTD PMI Bali yang berada di lingkungan RSUP Sanglah masih sangat minim sehingga terkadang kekurangan darah. Ini sudah menjadi tugas bersama di mana berbagai elemen baik Dinas Kesehatan, Rumah Sakit, termasuk PMI dan PDDI untuk terus mengedukasi dan mengajak warga masyarakat untuk berdonor darah sehingga hal-hal yang berhubungan dengan kemanusiaan salah satunya ketersediaan darah di Bali bisa terpenuhi,” terangnya.

  Geria juga mengungkapkan, sejak pandemi Covid-19 jumlah pendonor darah terus menurun 30-40 persen pada kurun waktu Maret-Desember 2020. “Sebelum pandemi pemenuhan kebutuhan darah se-Bali mencapai angka 95 persen dari permintaan, karena terjadi penurunan jumlah pendonor, PMI hanya bisa memenuhi 60-70 persen dari permintaan,” imbuhnya sembari mengingatkan bahwa saat donor darah harus tetap menerapkan disiplin Protokol Kesehatan (Prokes) melalui 3M (mencuci tangan, memakai masker, dan menjaga jarak aman).

  Setiap hari, lanjut Geria menuturkan, dibutuhkan sekitar 120-130 kantong darah, karena terjadi, penurunan jumlah pendonor hanya terpenuhi 70 persen, yakni 90 kantong. Ia mengajak masyarakat untuk tidak takut mendonorkan darah saat pandemi, selain dijamin aman juga diberlakukan prokes dengan ketat dan diterapkan pengaturan giliran pendonor agar tak terjadi penumpukan.

  “Selama ini, pihak PMI juga bersinergi dengan Pemprov Bali, Kodam IX/Udayana, Polda Bali, dan sejumlah BUMN. Bahkan Pemprov Bali pada 28 Januari 2021 mengeluarkan surat edaran tentang gerakan gotong royong donor darah untuk kemanusiaan,” tandasnya. (dha)

 Save as PDF

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Next Post

Pemkab Gianyar Target Kawasan Ubud Bebas Covid 19

Ming Feb 28 , 2021
Dibaca: 14 (Last Updated On: 28/02/2021)GIANYAR-fajarbali.com | Bupati Gianyar, Made Mahayastra menargetkan kawasan Ubud menjadi kawasan yang bebas covid 19 dalam waktu dekat ini. Target ini dilakukan agar bisa mengembalikan dan memulihkan pariwisata Gianyar pada umumnya. Selain itu, agar pariwisata internasional bias percaya sehingga pariwisata internasional bias dibuka.  Save as PDF

Berita Lainnya