Bumdes Sari Sedana Latih UMKM untuk Kembangkan Desa Wisata Sidetapa

Berbagai kegiatan pengabdian kepada masyarakat dilaksanakan dengan tujuan menjadikan Desa Sidetapa sebagai desa wisata yang mandiri.

 Save as PDF
(Last Updated On: 27/10/2022)

Staf Bumdes Sari Sedana foto bersama pelaku UMKM Sidetapa usai pelatihan.

 

SINGARAJA – fajarbali.com | Pengelola Badan Usaha Milik Desa (Bumdes) Sari Sedana Desa Sidetapa, Kecamatan Banjar, Kabupaten Buleleng berupaya mendorong pelaku Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) untuk mengembangkan desa wisata di wilayah tersebut.

Pada Kamis, (27/10) Staf Bumdes memberikan pelatihan Pembukuan Sederhana Bagi Pelaku UMKM Desa Bali Aga Sidetapa, bertempat di Bottelmania Lovina.

Kegiatan ini merupakan program pendampingan dari Universitas Pendidikan Ganesha (Undiksha) selama tiga tahun melalui PPDM yakni dari tahun 2020 – 2022.

Berbagai kegiatan pengabdian kepada masyarakat dilaksanakan dengan tujuan menjadikan Desa Sidetapa sebagai desa wisata yang mandiri.

Staff Bumdes Putu Ana Antoni (23) yang juga sebagai founder dan pengelola Warung Sidetapa menjadi narasumber mampu mengajak para pelaku UMKM di desa tersebut untuk berlatih membuat pembukuan sederhana.

“Melalui kegiatan pelatihan tersebut, pelaku UMKM di Desa Sidetapa mampu melakukan pencatatan harian atas pembelian serta penjualan produknya, yang tentunya mampu menjadi alat informasi atas perkembangan usahanya” kata Antoni

Dengan pembekalan materi tersebut, menurut Antoni pelaku UMKM di Desa Sidetapa mampu menyusun pembukuan, yang dituangkan pada buku besar (kits) yang telah disiapkan oleh pelaksana program PPDM Undiksha.

Staf Bumdes Sari Sedana memberikan pelatihan pembukuan bagu UMKM Desa Bali Aga, Sidetapa, bertempat di Bottelmania Lovina, Buleleng.

Ketua LPPM Undiksha, Dr. I Ketut Sudiana, M.Kes yang berkenan hadir untuk memberikan sambutan sekaligus membuka acara pelatihan pembukuan sederhana, berharap, Desa Sidetapa ke depannya tidak saja sebagai tempat tujuan wisata, namun mampu menjadi tempat belajar.

Selain itu, kata Sudiana, melihat potensi alam dan budaya yang ada di Desa Sidetapa, disertai dengan tersedianya sumber daya manusia (SDM) yang kreatif, inovatif serta adaptif, desa tersebut mampu mengembangkan dirinya menjadi Sustainable Tourism Observatory.

“Pengembangan pariwisata berkelanjutan memiliki tujuan untuk merangsang pembangunan ekonomi desa melalui peningkatan kapasitas masyarakat untuk mengelola usaha pariwisata dan meningkatkan pendapatan melalui kegiatan kreatif, inovatif dan produktif di sektor pariwisata” terangnya.

Lebih jauh Sudiana menjelaskan, sesuai dengan Peraturan Menteri Pariwisata Republik Indonesia Nomor 14 Tahun 2016 tentang Pedoman Destinasi Pariwisata Berkelanjutan, terdapat empat kriteria yakni (1) Pengelolaan destinasi pariwisata berkelanjutan; (2) Pemanfaatan ekonomi untuk masyarakat lokal; (3) Pelestarian budaya bagi masyarakat dan pengunjung; (4) Pelestarian lingkungan.

“Desa Sidetapa sebagai desa yang memiliki sumber daya alam dan budaya yang unik mampu dikembangkan sebagai pariwisata berkelanjutan, sehingga agar pengembangannya sesuai dengan tujuan dari pariwisata berkelanjutan tersebut, maka perlu dilakukan program lanjutan ke arah destinasi pariwisata berkelanjutan” pungkasnya.

Pada kesempatan tersebut, ketua PPDM Dr. Ni Made Ary Widiastini, S.ST.Par., M.Par. (41) yang mendampingi pelatihan pembukuan sederhana menjelaskan, pelatihan ini bertujuan untuk penguatan manajemen UMKM pendukung desa wisata di Desa Sidetapa.

Dikatakan juga bahwa pelatihan tersebut adalah lanjutan dari pelatihan sebelumnya yang telah diberikan oleh anggota pelaksana PPDM yakni Made Aristia Prayudi, S.A., M.Sc., Ak. tentang pembukuan dasar.

“Mampunya staff Bumdes yang juga sebagai pengelola Warung Sidetapa sebagai narasumber serta aktifnya pelaku UMKM Desa Sidetapa dalam mengikuti pelatihan, sebagai bukti nyata bahwa mereka siap untuk mengembangkan desa wisata lebih baik” kata Ary Widiastini

UMKM Desa Sidetapa yang mengikuti pelatihan, diantaranya perajin minuman brem, bambu, dan kuliner yang produknya selain dijual kepada masyarakat umum di desa dan di luar desa, juga diproduksi sebagai produk wisata. (rl/W-009)

 Save as PDF

Next Post

Tiga Rumah Berlantai 2 di Bantaran Sungai Kampung Jawa Roboh

Kam Okt 27 , 2022
Diduga Pondasi Rumah Tergerus Banjir
IMG_20221027_213711-ef23bc1d

Berita Lainnya