https://www.traditionrolex.com/27 Bisnis Ditengah Wabah Covid 19 Penjahit Kebanjiran Pesanan Pembuatan Masker dan APD - FAJAR BALI
 

Bisnis Ditengah Wabah Covid 19 Penjahit Kebanjiran Pesanan Pembuatan Masker dan APD

(Last Updated On: 06/04/2020)

SINGARAJA – fajarbali.com | Ditengah maraknya wabah virus Corona atau Covid 19 yang terjadi sepertinya ada masyarakat yang kebanjiran rejeki seperti yang dialami oleh beberapa tukang jahit yang ada di Kabupaten Buleleng untuk membuat permintaan masker. Permintaan pembuatan masker yang terbuat dari bahan kain yang dipesan oleh masyarakat hingga pihak rumah sakit swasta yang ada di Kabupaten Buleleng. Bukan hanya masker beberapa tukang jahit juga mendadak mendapat pesanan pembuatan Alat Pelindung Diri (APD) dari pihak rumah sakit swasta.

 

 

Menurut salah satu tukang jahir Komang Arta yang juga sebagai pemilik Artha Taylor yang berlokasi di Jalan Pulau Komodo, Kelurahan Banyuning, Kecamatan Buleleng mengakui sejak dua minggu yang lalu pihaknya terus mendapatkan pesanan pembuatan masker dan Alat Pelindung Diri (APD) baik dari masyarakat biasa dan juga dari pihak rumah sakit yang ada.”Kami sejak dua minggu yang lalu terus mendapatkan pesanan pembuatan masker baik dari seseorang dan juga dari pihak rumah sakit. Kalau untuk pembuatan APD itu pesanan dari rumah sakit swasta yang ada di Kabupaten Buleleng,”tuturnya saat dikonfirmasi, Senin (6/4/2020) .

Dikonfirmasi kesehariannya dalam pembuatan masker dan APD? Artha mengakui perhari pihaknya mampu memproduksi masker dari bahan kain sebanyak 500 hingga 700 masker yang dikerjakan oleh delapan para tukang jahit yang menjadi karyawannya sendiri.”Kalau masalah pembuatan masker kami bisa membuat masker sebanyak 500 hingga 700 perbijinya dimana kami bekerja dibantu oleh delapan tukang jahit yang bekerja setiap harinya dirumah masing-masing. Kami sengaja memberikan para tukang jarit bekerja di rumah guna menekan peredaran virus Corona atau Covid 19 dan juga menuruti himbauwan pemerintah,”lanjutnya. Lebih jauh tutur Artha pihaknya juga merasakan kewalahan akan pesanan masker dan APD yang diterimanya.

”Terus terang kami juga merasakan kewalahan dengan pesanan yang terus berdatangan karena kami disini bekerja di deadline.”Kami sangat kewalahan sekali karena banyak pesanan yang berdatangan dan kami harus setiap harinya mampu memproduksi masker seperti kebutuhan dan kami tetap bisa menyedikan,”ujarnya. Artha juga menuturkan kalau selama ini disaat pesanan pembuatan masker membajirinya dirinya mengakui sudah mampu membuat masker hingga ribuan lusin yang mana dirinya menjual perlusinnya seharga Rp 90 ribu sedangkan untuk perbijinya dirinya menjual dengan harga delapan ribu rupiah.

”Kalau hitung-hitung sejak awal kami sudah mampu memproduksi masker sebanyak ribuan lusin masker. Ini bahannya dari kain katun. Kalau bahan kena per meter Rp 45 ribu. Jadi bisa dipakai berulang-ulang, dibandingkan dengan masker sekali pakai. Makanya selain rumah sakit, ada Apotek juga yang pesan untuk dijual kembali,”imbuh. Terus untuk pembuatan APD? Artha mengaku dalam pemesanan pembuatan Alat Pelindung Diri (APD) hanya dipesan dari pihak rumah sakit swasta. Dimana APD yang dibuat merupakan APD yang dipakai sekali yang dilakukan oleh tim medis dalam melakukan pemeriksaan terhadap para pasien terjangkit Covid 19.

”APD yang kami buat merupakan sekali pakai. Itu semua dipesan dari pihak rumah sakit swasta untuk memeriksa atau memberikan perawatan untuk pasien Covid 19,”lanjutnya.Teknisnya, rumah sakit yang memesan langsung memberikan bahan untuk APD berupa kain parasut. Sedangkan pihak penjahit hanya membuat pola sekaligus menjahit menjadi APD. Dalam sehari, Arta Taylor mampu memproduksi sebanyak 40 buah APD berbagai ukuran, dengan durasi kerja dari pukul 08.00 Wita sampai 21.00 Wita.”Kalau pembuatan APD kami sudah diberikan bahan dari sang pemasan. Jadi kami disini tinggal mengerjakan saja dengan berbagai macam ukuran seperti permintaan dari pihak pemesan yakni rumah sakit,”ulasnya.

Terus bagaimana dengan tanggapan Bupati Buleleng Putu Agus Suradnyana? Menurut Suradnyana yang juga sebagai Ketua Gugus tugas percepatan penanganan Covid 19 di Kabupaten Buleleng merasakan sangat beryukur dengan adanya Usaha Kecil Mandiri (UKM) yang bisa membantu membuat masker dan APD untuk keperluan penanganan pencegahan mewabahnya Covid 19 yang ada di Kabupaten Buleleng.”Adanya UKM yang mampu memproduksi masker dan APD kami sangat bersyukur sekali dan hal itu kami juga harapkan agar para penjahit atau UKM yang lainnya mampu mengikuti yang sudah melakukan dalam pembuatan masker dan APD,”katanya singkat.(ags).

 Save as PDF

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Next Post

Ditengah Wabah Covid 19 Harapkan Kebagian Sembako

Sen Apr 6 , 2020
Dibaca: 9 (Last Updated On: 06/04/2020)SINGARAJA – fajarbali.com | Ditengah merabaknya virus Corona atau Covid 19 yang terjadi dirasakan perekonomian yang terjadi kian memprihatinkan. Hal itu bukan hanya dirasakan oleh masyarakat menengah kebawah namun juga dirasakan oleh masyarakat menengah keatas.    Save as PDF

Berita Lainnya