Save as PDF
FOTO: SOSIALISASI Sekolah Perempuan Srikandi di Banjar Gemeh, Desa Dauh Puri Kangin, Denpasar, Minggu (11/6/2023).
DENPASAR – fajarbali.com | Banjar Gemeh menjadi titik ketujuh atau lokasi terakhir safari sosialisasi Sekolah Perempuan Kartini Desa Dauh Puri Kangin, Minggu (12/6/2023).
Dengan demikian, keberadaan Sekolah Perempuan Kartini berikut tugas pokok dan fungsinya telah tersampaikan kepada seluruh warga Dauh Puri Kangin di semua banjar/dusun yang ada.
Ketua Sekolah Perempuan Kartini Dauh Puri Kangin, Luh Gede Martini, menjelaskan, organisasi yang dipimpinnya itu bukan sekolah pada umumnya yang memiliki gedung, guru, murid dan fasilitas lainnya.
“Sekolah perempuan adalah wadah pemberdayaan perempuan di akar rumput. Jadi semacam tempat kita berdiskusi dan belajar untuk meningkatkan peran perempuan dan kaum marjinal,” jelas Luh Gede Martini.
Sekolah Perempuan Kartini, lanjut Luh De Martini, berdiri atas inisiasi LSM Bali Sruti, KAPAL Perempuan dan direstui Perbekel Dauh Puri Kangin dengan dikeluarkannya SK.
Dia dan 30 anggota sudah berusaha menjemput bola mengidentifikasi masalah-masalah di akar rumput, misalnya mendeteksi adanya kekerasan hingga mengumpulkan informasi tentang warga yang belum punya dokumen kependudukan lengkap.
“Sampai hari ini belum ada laporan yang kami terima di pos pengaduan. Tapi kami masih tetap membuka pelayanan,” terangnya.
Perwakilan LSM Bali Sruti, Sri Sulandari menambahkan, sudah saatnya kaum perempuan bangkit menunjukkan kesetaraan diri.
Perempuan, menurut Sri, juga harus banyak melibatkan diri dan dilibatkan dalam proses pra pembangunan, misalnya saat musyawarah rencana pembangunan (musrenbang) di setiap tingkatan.
“Kami harap, kaum perempuan bisa memberikan masukan saat musrenbang, minimal tingkat desa. Ini awal yang baik untuk memulai,” jelasnya. (Gde)
Save as PDF