Dalam kejuaraan panahan tingkat Nasional (kejurnas) di Banda Aceh yang berlangsung tanggal 31 oktober – 8 November 2017, tim Panahan Bali yang dipimpin Manager Tim, Zulfadly Syam, S.Kom., membawa serta para pepanah yang berprestasi di ajang PORPROV Bali di Gianyar September yang lalu.
DENPASAR-fajarbali.com | Tim Panahan Bali yang terdiri dari Gusti Ayu Yuniastari, I Putu Indra Wirawan, Komang Gde Krishnanda Putera Kesuma, Mohammad Ziamin Bakhtiar, Made Warsana, Bucika Dinda Zahrevy Rahardjo, dan Made Sumerti Dwiputra berhasil membawa prestasi yang membanggakan dan mengharumkan nama Bali dengan memperoleh 1 Emas 2 perak dan 2 perunggu.
Perolehan medali pada edisi Kejurnas Panahan di Banda Aceh ini merupakan perolehan terbaik Bali di level nasional dalam kurun waktu 4 tahun terakhir. Setelah sempat mengukir perolehan perunggu di PON Riau 2012, prestasi Bali agak menurun di level nasional.
“Prestasi ini merupakan hal yang membanggakan bagi Bali dan wujud dari sebuah hasil pembinaan yang berkesinambungan. Namun demikian akan ada evaluasi dari nomor recurve dan compound agar semakin kompetitif di level nasional. Kami belajar banyak dari Kejurnas ini, dan akan kami sampaikan kepada Perpani provinsi Bali untuk membuat blueprint pembinaan dan prestasi demi kejayaan panahan Bali,” terang Zulfadly dalam kesempatan wawancara di Blang Padang, Banda Aceh, belum lama ini.
Tim Panahan Bali pada Kejurnas di Aceh, meraih emas melalui perjuangan yang sangat alot di nomor standard bow mixed team atas nama Bucika Dinda Zahrevy Rahardjo dan Made Sumerti Dwiputra, sedangkan perak dan perunggu diperoleh melalui perjuangan Bucika Dinda di standard bow putri pada jarak 30 meter (335), 40 meter (311) dan 50 meter (300). Diakhir kejuaraan, Bucika Dinda kembali menunjukkan kecermelangannya persembahan perak terakhir untuk kontingen Bali.
Made Saputra, S.Pd, M.Si pelatih tim Bali untuk kejurnas di Aceh mengatakan, keberhasilan ini tidak lepas dari peran pelatih dan pengurus kabupaten yang telah menggembleng para atlet dengan baik.
“Kami hanya perlu melihat atlet dari sudut pandang berbeda lalu menjadikannya sebuah kekuatan Bali. Ke depan tentu masih ada perbaikan yang kita perlukan agar prestasi Bali kian meningkat,” harapnya.
Dikonfirmasi terpisah, Ketua Umum PERPANI BALI IGM Wisnu Mataram mengaku mensyukuri hasil yang didapat oleh tim panahan Bali tersebut. “Disaat hari raya Galungan, mereka justru berjuang demi Bali di Banda Aceh. Kami sangat senang dengan oleh-oleh (medali, red) dari Aceh ini. Kami harapkan tidak berhenti di sini, kita akan kejar prestasi ditingkat nasional semaksimal mungkin,” kata Wisnu Mataram.
Dia berpendapat kekompakan manager tim, pelatih dan para atlet sangat menggembirakan dan memuskan. “Buah dari persiapan yang baik adalah prestasi. Terima kasih atas dukungan seluruh pengkab PERPANI se Bali, SMK IT Mengwitani, atas prestasi tim ini. Ke depan, kami akan akan berkoordinasi dengan KONI Bali untuk mewujudkan kekuatan panahan Bali untuk kejurnas tahun depan dan PON 2020 di Papua,” pungkasnya. (alt)