Antisipasi Corona, Provinsi Bali Telah Memiliki Sistem Mitigasi Berstandard WHO

(Last Updated On: 05/03/2020)

DENPASAR – fajarbali.com | Sehubungan dengan maraknya pemberitaan tentang corona di Bali, Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Bali, dr. Ketut Suarjaya, MPPM menerangkan bahwa tidak ada penambahan pasien dalam pengawasan terkait virus corona. Jumlah pasien dalam pengawasan yang tersisa masih sama seperti data terakhir yakni 7 orang. Masing-masing, 3 di RSUP Sanglah, 2 di RSUD Sanjiwani Gianyar, serta masing-masing 1 di BRSU Tabanan dan RSUD Wangaya.

 

 

Awalnya, RSUD Gianyar merawat 3 pasien namun satu pasien berkewarganegaraan Rusia dipindahkan ke BRSU Tabanan. Sedangkan 1 pasien di RSUD Wangaya ternyata batal dirujuk ke BRSU Tabanan. Sementara 1 dari 3 pasien di RSUP Sanglah merupakan warga negara Jepang yang sebelumnya dirawat di RSUD Mangusada. “Tidak ada penambahan pasien. Kalau ada, saya pasti dapat update,” ujar Suarjaya saat dikonfirmasi, Rabu (4/3/2020).

 

Suarjaya menambahkan, bahwa sampai saat ini di Provinsi Bali belum ditemukan kasus positif Covid-19. Kasus yang ditangani dengan gejala-gejala demam, batuk, pilek dan memiliki riwayat perjalanan ke luar negeri sejumlah 29 orang dengan rincian 22 kasus hasil pemeriksaan laboratorium negative COVID-19 dan 7 kasus masih menunggu hasil laboratorium, dimana kasus tersebut sudah menunjukkan gejala klinis membaik.

 

“Masyarakat diharapkan tidak panik dan tetap tenang karena Pemerintah Provinsi Bali telah memiliki sistem yang memadai dengan standard WHO,” imbau Suarjaya. 

 

Sementara itu, RSD Mangusada kembali menerima pasien dalam pengawasan Corona, Rabu (4/3). Dikonfirmasi, Direktur Utama RSD Mangusada, dr. Ketut Japa, membenarkan.

 

Menurutnya, pasien sedang perjalanan ke RSD Mangusada. Ia mengatakan gejala yang ditunjukkan pasien, suhu badan tinggi dan demam. Pasien merupakan WNA asal Denmark dari salah satu RS di Kuta. “Pasien sedang menuju RSD Mangusada dari Kuta,” sebutnya.

 

Sebelumnya, pasien dalam pengawasan Corona juga sempat dirawat di Rumah Sakit Daerah (RSD) Mangusada, Senin (2/3/2020) lalu. WN Jepang itu akhirnya dirujuk ke Rumah Sakit Umum Pusat (RSUP) Sanglah, pada hari Selasa (3/3/2020).

 

Untuk mengantisipasi virus corona, Provinsi Bali telah memiliki sistem mitigasi (pengurangan risiko) yang sesuai dengan standard WHO (World Health Organization) diantaranya :

 

• RSUP Sanglah dengan 4 ruang isolasi dan ruangan lainnya yang terstandar dengan 18 tempat tidur. 

 

• RSUD Sanjiwani Gianyar terdapat 1 ruang isolasi dan ruangan lainnya yang terstandar dengan 10 tempat tidur.

 

• RSUD Tabanan dengan 2 ruang isolasi dan ruangan lainnya yang terstandar dengan 7 tempat tidur.

 

• Menunjuk RS PTN UNUD sebagai tempat isolasi bila terjadi peningkatan kasus. 

 

• Bandara I Gusti Ngurah Rai telah melakukan screening di pintu masuk dengan pemantauan kedatangan wisatawan melalui thermo scanner. Setiap penumpang yang terdeksi mengalami demam akan dilakukan pemeriksaan lebih lanjut di ruang isolasi yang terstandar dan bila diperlukan dirujuk ke RSUP Sanglah.

 

Selain itu, Diskes Bali juga memberikan himbauan kepada wisatawan agar sebelum berkunjung ke Bali, wisatawan memastikan diri dalam kondisi sehat dengan melakukan pemeriksaan kesehatan. “Untuk kebaikan kita bersama pastikan diri anda sehat agar dapat menikmati keindahan alam dan budaya Pulau Dewata. Masyarakat agar tetap tenang dan tidak panik,” ujar Suarjaya.(dar).

 Save as PDF

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Next Post

Dinkes Denpasar Imbau Masyarakat Terapkan PHBS dan CTPS

Kam Mar 5 , 2020
Dibaca: 15 (Last Updated On: 05/03/2020)DENPASAR – fajarbali.com | Pasca ditemukannya dua warga negara Indonesia (WNI) positif Virus Corona atau yang sering disebut dengan Covid-19, Dinas Kesehatan (Dinkes) Denpasar sudah menyiapkan segala kebutuhan dan antisipasi yang kemungkinan terjadi. RSUD Wangaya, tetap akan menerima dan memeriksa diagnosa awal pasien suspect corona […]

Berita Lainnya