Pembangunan tersebut menggunakan dana pinjaman dari PT. Sarana Multi Infrastruktur (SMI) yang masuk dalam Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN). Rencananya, pada tahun 2021 mendatang akan dilakukan tahap awal yakni pembebasan lahan. Dan diprediksi akan rampung pada tahun 2023 mendatang.
Tak tanggung-tanggung, PT. SMI akan mengucurkan dana sebesar Rp. 2,5 Trilyun untuk pembangunan PKB. Menariknya, pinjaman itu tidak dikenakan bunga alias nol persen dan mempunyai masa tenggang (gress period) selama dua tahun.
Meski demikian, PT. SMI tak akan sekaligus mengucarkan dana tersebut, melainkan dua tahap. Tahap pertama sebesar Rp. 1 Trilyun pada tahun 2021 dan tahap kedua sebesar Rp. 1,5 Trilyun pada tahun berikutnya.
Terkait hal itu, Gubernur Bali saat menyampaikan Jawaban Gubernur terhadap Pandangan Umum (PU) Fraksi DPRD Bali mengenai Rancangan Peraturan Daerah (Ranperda) tentang Anggaran Pendapatan Belanja Daerah (APBD) Semesta Berencana tahun 2021 pada Sidang Paripurna DPRD Bali, Kamis (26/11/2020) menjelaskan, pinjaman PEN tahap awal sebesar Rp. 1,5 triliun akan digunakan untuk pengadaan dan pematangan lahan. Kemudian di akhir tahun 2021 sudah bisa mulai dibangun beberapa unit bagian dari kawasan inti Pusat Kebudayaan Bali.
"Jadi di awal tahun kita akan membebaskan lahannya, melunasi pengadaan lahan. Kemudian langsung mematangkan dan diprioritaskan untuk lokasi yang akan membangun yang menjadi inti dari kawasan Pusat Kebudayaan Bali tersebut," ujarnya.
Kata dia, jumlah pinjaman tersebut tidak memberatkan Bali. Pasalnya sudah disesuaikan dengan kemampuan pengembalian. Oleh karena itu, pihaknya tetap bisa melanjutkan program-program prioritas dalam Rancana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Semesta Berencana Provinsi Bali 2018 sampai 2023.
"Saya sama sekali tidak ada kekhawatiran, berkaitan dengan PEN ini. Karena ini sebenarnya kan ngambil uang duluan tanpa bunga. Jadi infratruktur makin cepat dibangun makin bagus. Itu akan akan meringan beban kita di tahun berikutnya," terang Koster.
Selain itu, infrastruktur yang dibangun adalah suatu kawasan yang sangat produktif dan akan menjadi warisan bersama bagi Bali, baik dari sisi kebudayaan maupun juga sumber pengembangan perekonomian dari kawasan tersebut.
"Astungkara ini berjalan dengan lancar kita provinsi akan menambah aset dengan nilai yang cukup besar daru hitung-hitungan nyang telah dilakukan. Jadi ini satu kesempatan yang luar biasa harus kita manfaatkan. Karena itu kami telah berkoordinasi secara intensif supaya prosesnya bisa dipercapat realisasinya," jelasnya.
Disisi lain, Ketua DPRD Bali I Nyoman Adi Wiryatama menambahkan, kendati pembangunan kawasan PKB menggunakan dana pinjaman, namun tetap bisa menjadi solusi saat ini. Apabila nanti sudah terbangun, tentunya bisa sangat bermanfaat bagi Bali.
"Nah dengan investasi inilah kita akan atur, mungkin ada skema sebagian dipakai untuk pusat-pusat kesenian, sebagian dipakai daerah komersial. Nah disitulah yang ada skema komersialnya," tambahnya. (her).