DENPASAR - sandybrown-gazelle-543782.hostingersite.com | Banyak pihak yang meminta agar pariwisata di Bali segera dibuka. Menyikapi hal tersebut, Komisi II DPRD Bali menggelar Rapat Koordinasi dengan Dinas Pariwisata (Dispar) Provinsi Bali, Selasa (16/06/2020).
Pada rapat yang dipimpin langsung oleh Ketua Komisi II DPRD Bali IGK Kresna Budi itu dihadiri oleh Kepala Dinas Pariwisata Bali Putu Astawa. Terungkap, Dewan memberikan saran agar pariwisata dibuka secara bertahap.
Anggota Komisi II DPRD Bali Anak Agung Ngurah Adhi Ardhana menyampaikan, masukan yang disampaikan ke pemerintah, berdasarkan kondisi saat ini. Ditambah lagi, ada sejumlah informasi yang dikutip dimedia bahwa negara Singapura masih menutup masuk dan keluar warga negara lain di Singapura sampai Desember. Demikian juga Australia tiga bulan kedepan yang melarang kembali warganya traveling ke Bali hingga pertengahan September.
"Kami Komisi II DPRD Bali berupaya memberikan masukan kepada dinas pariwisata dan badan riset provinsi Bali terkait protokol cara hidup sehat menuju tatanan kehidupan Bali era baru," katanya, Selasa (16/06/2020).
Menurutnya, perlu juga ada kajian epidemiologi di Bali menjadi dasar penyusunan, berikut menyertakan protokol-protokol kesehatan dari kementerian dan asosiasi menjadi panduan. Dalam penerapannya, protokol kesehatan diharuskan benar-benar dapat terukur penerapan protokol di seluruh Bali dan Kabupaten/Kota termasuk tingkat disiplin serta motivasi masyarakat dalam menerapkan social distancing dan prilaku bersih dalam suatu index ataupun prosentase yang nantinya dapat mempresentasikan kesiapan Bali dan meraih kepercayaan dunia (bukan hanya keinginan) untuk kembali berkunjung.
Sehingga dengan begitu, ada langkah nyata dari semua pihak khususnya pemerintah dalam memberikan rasa aman kepada wisatawan yang ingin berkunjung. Kendati sudah ada kajian, pembukaan pariwasata secara bertahap, selektif dan terbatas segmentasi lokal, regional lalu international, dan menyampaikan kepada masyarakat/dunia pariwisata Bali terkait demand/permintaan yang tersisa yang mungkin diraih Bali ditengah deglobalisasi (masing-maaing negara mendahulukan kepentingan dalam negerinya,red) agar tidak memberikan harapan namun penuh dengan pembatasan nantinya akan berakibat kerugian yang lebih dalam pada dunia usaha di Bali.
Sementara pemerintah pusat melalui kementerian pariwisata mendahulukan Bali dalam memastikan kesiapan kepariwisataan, bagaimana Bali mendapatkan teknologi-teknologi pendukung untuk dapat meyakinkan wisatawan dunia dan negara-negara pensupply wisatawan. "Ditengah pandemi Covid-19, tidak mudah dunia pariwisata menghadapinya saat ini. Semua lapis masyarakat harus bersatu padu dengan motivasi yang sama untuk disiplin menjalankan protokol kesehatan baik di rumah maupun ditempat kerja," tandasnya.
Sementara itu, Ketua Komisi II DPRD Bali IGK Kresna Budi dalam kunjungannya ke Kabupaten Gianyar, mendapat gambaran, ketika pemerintah sudah siap membuka pariwisata Bali di tengah New Normal, ini sesungguhnya kabupaten Gianyar sudah menyiapkan diri dengan baik. Daerah wisata yang dikenal dengan pusat seni budaya Bali ini sudah menyiapkan berbagai hal ketika pariwisata di Bali kembali dibuka. Salah satunya menyiapkan protokol kesehatan.
Seperti di Gianyar yang telah siap apabila pariwisata dibuka secara bertahap. Semua pintu masuk ke obyek wisata dijaga ketat serta setiap kendaraan yang masuk di semprot dengan disinfektan, tetap menjaga jarak. Dilakukan pengecekan suhu tubuh setiap wisatawan yang berkunjung, wisatawan wajib memakai masker demikian juga dengan pemandu wisata dan dilengkapai dengan penutup muka dari kaca plastik ( face shield). (her).